Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selamat Membaca

Persiapan Asian Games 2018, Atlet Tenis Indonesia Pemanasan di Turnamen Internasional


Christoper Rungkat dan Justin Barki di  Asian Games 2018?

Berlaga di ajang olahraga Asian Games 2018 kini tengah menjadi sorotan di seantero penjuru negara Asia. Para atlet yang akan bertanding, tentu harus bekerja keras secara maksimal untuk nantinya mencapai hasil maksimal. Beragam cabang olahraga dari masing-masing atlet kini tengah disubukkan dengan berbagai latihan. Tentu, salah satunya cabor yang sedang mempersiapkan diri ada Tenis.

combiphar tennis open 2018
Doc: April Hamsa

Oh ya, sebelumnya saya sempat mengulas cabang olahraga Pencak Silat. Nah, jangan lupa ya nanti dibaca ulasan saya seputar cabor tersebut. 

Pada ajang AG 2018 ini, Indonesia berharap mampu meraih medali emas pada cabang olahraga tenis. Beberapa sumber mengatakan, hal ini mengingat Indonesia memiliki atlet tenis senior yang prestasinya sudah tidak diragukan lagi, Christopher Rungkat.

combiphar tennis open 2018


Prestasinya yang cukup tersebut seperti kemenangannya pada ajang duet ganda bersama Justin Barki dalam turnamen kategori ITF Men’s Future yang berhasil mengoleksi empat gelar sekaligus. Kemenangannya lainnya yang terbilang gemilang juga ada pada Piala Davis yang pada saat itu, ia menjadi faktor penentu kemenangan yang berhasil bertahan di group II Zona Asia Oseania.

Christopher, atlet tenis kelahiran 1990  yang sudah mengantongi sekiranya 37 kemenangan ini akan sangat diharapkan bisa menyabet medali emas pada ajang perlombaan Asian Games 2018 di kategori ganda campuran berpasangan dengan Aldila Sutjiadi. Beberapa sumber pun menyebutkan kalau Christopher ini bisa membangkitkan kembali masa kejayaan tenis Indonesia. Ya, kita doakan dan berikan #DukungBersama ya Sob, semoga ia dan semua atlet yang akan berjuang bisa meraih medali emas. Aamin

Kini, atlet tenis yang memiliki peringkat 108 di ketegori ganda tenis tengah disibukan dengan upaya latihannya guna memaksimalkan permainanya di Asian Games mendatang. Salah satu pemanasannya yakni dengan bertanding pada ajang tenis internasional, yakni Combhipar Tennis Open 2018.

combiphar tennis open 2018


Sederet atlet tenis berprestasi lainnya yang juga akan bertanding pada Asian Games 2018 nanti juga ada Justin Barki, David Agung Susanto, Anthony Susanto, dan Rifqi Fitriadi. Kini, mereka semua tengah melakukan pemanasan latihan dengan mengikuti turnamen internasional tersebut, bersama Christopher.

“Turnamen ini menjadi ajang persiapan yang pas untuk menyiapkan diri di pagelaran Asian Games 2018. Dengan adanya turnamen ini, kami juga semakin matang mempersiapkan mental,” ungkap Justin pada sesi tanya jawab pada acara Press Conference Combiphar Tennis Open 2018, The Sultan & Residence Jakarta.

Gemilang Olahraga Tenis Indonesia Dulu dan Sekarang

Bila melihat jauh sejarah perkembangan prestasi Indonesia. Saya menangkap ada 2 masa kejayaan di mana kegemilangan olahraga tenis diealu-elukan hingga sekarang. Dalam sesi conferense pers Combiphar Tennis Open 2018, Presiden Direktur Combiphar Michael Wanandi menjelaskan kalau tenis Indonesia punya masa kejayaannya. Michael menyebutkan dua nama atlet senior yang punya prestasi gemilang pada masanya itu. Ia menyebutkan ada Yustejo Tarik dan Yayuk Basuki.

Yustejo Tarik, atlet kelahiran 30 Agustus 1953 yang kini menjadi mantan atlet tenis Indonesia yang ternyata meninggalkan rekam jejak prestasi membanggakan. Siapa sangka, kalau ternyata ia pernah berhasil menyabet 2 medali emas di Asian Games 1987 di Bangkok dan 2 medali emas pada Asian Games 1982 New Delhi. Berkat bakat dan kemampuannya tersebut, ia juga berhasil mengantarkan negara Indonesia lolos pada 16 besar Piala Davis tahun 1982.

Walau kini ia sudah menjadi seorang mantann atlet, prestasi gemilangnya selalu diingat. Bahkan, ia dikenal dengan julukan penyandang empat medali emas.

Atlet kedua yang disebutkan oelh Michael ada Yayuk Basuki. Atlet dengan nama asli Nani Rahayu Basuki lahir di Yogyakarta, 30 November 1972. Yayuk sendiri memulai karir profesionalnya pada tahun 1990.beberapa karir berprestasi yang pernah ia raih seperti  enam gelar tunggal Tur WTA dan sembilan gelar dari ganda.

Ia juga pernah mendapatkan prestasi dalam ajang turnamen Grand Slam yang berhasil sampai pada babak perempat final Wimbledon tahun 1997. Kini, mantan atlet tenis Indonesia tersebut dikenal sebagai atlet yang masuk ke dalam peringkat 19 Women’s Tennis Association (WTA).

Masa kejayaan tenis Indoensia selain ada pada 2 atlet berbakat senior, pada Asian Games 2002 pun pernah kembali bangkit. Ya, pada saat itu, melalui nomor beregu putri oleh Wynne Prakusya serta Angelique Widaja dan lainnnya. Mereka mampu meraih emas tahun 2002.

asian games 2018, cabang olahraga tenis
Sumber: Asian Games 2018
Dan sekarang, dalam ajang Asian Games 2018 Indonesia menargetkan 1 emas pada cabang olahraga tenis. Semoga saja, harapan ini bisa diwujudkan. Semangat untuk atlet-atlet Indonesia. Indonesia pasti juara!

Persiapan Asian Games 2018: Atlet Tenis Indonesia Ikuti Turnamen Internasional Chombiphar Tennis Open 2018

Guys, dari tadi di atas saya menyebutkan turnamen internasional sebagai pemanasan para atlet Asian Games 2018. Lalu turnamen apa memangnya? Combiphar Tennis Open 2018, apa itu? Sebaian di atara Sobat Blogger mungkin ada yang bertanya-tanya, dalam hal ini saya pun juga demikian.

combiphar tennis open 2018


Penasaran dengan undangan yang terima, saya pun turut menghadiri acara conference pers yang diselenggarakan pada (19/7) di hotel The Sultan & Residence Jakarta. Combiphar Tennis Open 2018 merupakan program olahraga yang diselenggarakan oleh Combiphar yang sudah berjalan ke-3 kalinya.

CTO ini merupakan ajang turnamen internasional mengingat yang berpartisipasi dalam ajang ini diikuti oleh 23 negara, dari negara-negara asia sampai eropa. Seperti Indonesia, Singapura dan Thailand. Untuk negara eropa sendiri, ada Inggris Raya, Slovenia, Swiss, Cyprus, Polandia dan Perancis. Dan tak lupa turut berpartisipasi negara Australia dan Selandia Baru.

Turnamen yang diikuti para atlet tenis putra profesional mancanegara 16-30 tahun ini akan dilaksanakan pada 23 Juli sampai 12 Agustus 2018. Pada turnamen ini, seluruh atlet dari berbagai negara akan memperebutkan hadiah sebesar US$ 55.000 atau sekitar Rp 790 juta.

Menurut Presiden Direktur Combiphar, turnamen ini sebagai satu langkah kongkret perusahaan ‘Championing a Healthy Tomorrow’ dalam mendukung para atlet Indonesia yang akan berjuang di ajang Asian Games 2018.

combiphar tennis open 2018
Presiden Direktur Combiphar
“Kami bersyukur pada tahun ketiga ini Combiphar dapat secara konsisten menggelar Combiphar Tennis Open 2018 yang diikuti para atlet tidak hanya tingkat nasional namun juga internasional. Kegiatan ini juga wujud nyata Combiphar dalam mendukung Pemerintah untuk mengembangkan olahraga tanah air, salah satunya Tenis,” ungkap Michael.

Combiphar Tennis Open 2018, yang sudah menjadi ajang turnamen Internasional masuk ke dalam kalender tahunan International Tennis Federation (ITF), memberikan poin peringkat dunia kepada peserta. Kepada setiap pemenang, nantinya akan diberikan 18 poin, untuk finalis mendapatkan 10 poin. Bagi peserta yang hanya masuk babak semifinal dan perempat final,mendapatkan 8 poin serta 3 poin. Dan untuk setiap atlet yang berhenti di abbak kedua mendapatkan 1 poin.

Combiphar, melalui program CSR perusahaan ini. Berkomitmen, ingin mewujudkan generasi Indonesia yang sehat. Yakni, dengan gaya hidup sehat melalui olahraga.

“Turnamen internasional ini sejalan dengan nafas Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, di mana Combiphar berperan aktif untuk terus mengedukasi masyarakat dan komunitas akan gaya hidup sehat dan aktif. Di bidang olahraga, selain turnamen ini, kami juga menyelenggarakan aktivitas olahraga lainnya seperti Combi Run, dan Combiphar Golf Players Championship. Di bidang non-olahraga, sejak tahun 2013 silam, kami telah melakukan rangkaian edukasi bagi generasi muda Indonesia yang bertajuk Healthy Living Education kepada lebih dari 13.000 anak-anak SMA usia enam belas hingga delapan belas tahun. Kami berharap seluruh inisiatif tersebut akan bermuara pada generasi Indonesia yang lebih sehat,” ungkap Dewinta Hutagaol, Head of Corporate Communication and Community Development Combiphar.

Penutup, acara conference pers Combiphar Tennis Open 2018 yang turut dihadiri oleh ketua umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Selutuh Indonesia (PP PELTI) Rildo Ananda meberikan apresiasi kepada Combiphar yang telah mendukung penuh atlet-atlet Indonesia ini.

combiphar-tennis-open-2018


“Kami mengapresiasi Combiphar atas komitmen dan kerja kerasnya mengadakan Combiphar Tennis Open. Turnamen ini sangat dibutuhkan bagi para petenis Indonesia untuk terus mengembangkan kemampuan dan prestasi mereka sehingga siap bertanding di level yang lebih tinggi,” Rildo Ananda.

nursaidr
nursaidr Saya biasa dipanggil Said. Aktivitas sekaligus pekerjaan saya saat ini sebagai fulltime bloger. Biasa menulis tentang apa? Apa saja, selama tulisan itu mengandung nilai informasi yang bermanfaat untuk pembaca.

34 komentar untuk "Persiapan Asian Games 2018, Atlet Tenis Indonesia Pemanasan di Turnamen Internasional"

ikhsan keren 22 Juli 2018 pukul 14.52 Hapus Komentar
Semoga dengan adanya kompetisi ini hadir generasi "Roher Federer" Indonesia. Aamiien!
Linz 22 Juli 2018 pukul 15.48 Hapus Komentar
Wah..keren banget ya..semoga atlet Indonesia di cabor tennis bisa memperoleh kemenangan di combiphar tenis open 2018. Hidup Indonesia!
Nurul Sufitri 22 Juli 2018 pukul 19.39 Hapus Komentar
Halooo Mas Said �� Salut banget sama Combiphar bisa mendukung pertandingan tenis internasional di Jakarta juga Hotel Sultan yg memiliki 12 lapangan tenis berstandar internasional. Semoga atlet2 muda kita bisa juara ya dan bertumbuh petenis muda lainnya untuk maju di kanan international berikutnya.
Seru ya fotoan bareng 1 petenis kemarin... Yang 5 orang pada pergi hihihi.. tapi keren kok ��
Leyla Hana 23 Juli 2018 pukul 17.06 Hapus Komentar
Hebat Combiphar bisa konsisten memberikan dukungan utk para atlet tenis sampai 3 thn ini. Semoga berkelanjutan.
Herva Yulyanti 23 Juli 2018 pukul 18.09 Hapus Komentar
Berharap semua atlet bisa bertandinh maksimal apalagi ini ajang bertaraf internasional y kang dan bisa menang hidup Indonesia
Dewi S 23 Juli 2018 pukul 18.31 Hapus Komentar
Bagus ya misi Combiphar, ingin membangkitkan kembali kejayaan tenis Indonesia :)
Awan 24 Juli 2018 pukul 00.38 Hapus Komentar
Benar bangat, ajang Combiphar Tennis Open ini bisa menjadi sekaligus sebagai ajang latihan untuk persiapan Asian Ganes ya. Semoga Indonesia juaranya. Aamiin...
April Hamsa 24 Juli 2018 pukul 01.25 Hapus Komentar
Wah iya ya, turnamen ini juga bisa dimanfaatkan atlet tenis kita buat persiapan Asian Games. Moga Indonesia menang di kedua turnamen itu :D
Rach Alida Bahaweres 24 Juli 2018 pukul 06.08 Hapus Komentar
Ah smoga dengan turnamen internasional Combiphar Tennis Open, jadi makin semangat sambut Asian Games ya mas
Unknown 24 Juli 2018 pukul 07.03 Hapus Komentar
Nah ini yang diperlukan para atlet Indonesia, turnamen yang lebih banyak agar bisa memiliki pengalaman yang lebih baik.
Salman Faris 24 Juli 2018 pukul 12.09 Hapus Komentar
Jadi pengen lihat atlet muda berprestasi lagi seperti Yayuk Basuki dan lainnya, Amiiiiin2
Marga Apsari 24 Juli 2018 pukul 13.41 Hapus Komentar
Aku belum pernah main ataupun nonton pertandingan tenis yang serius. Huhuhu.
Tapi, keren juga ya Combiphar, terus konsisten buat dukung atlet tenis!
Catcilku 24 Juli 2018 pukul 13.48 Hapus Komentar
Baru dengar nama Yustejo Tarik di sini, ternyata prestasinya luar biasa. Semoga atlet tenis kita bisa berprestasi di Asian Games 2018
Unknown 24 Juli 2018 pukul 14.08 Hapus Komentar
Ya ampun! Atlet tenisnya masih pada muda-muda yah... Salah fokus lho aku hahaha
Lya Amalia 24 Juli 2018 pukul 14.17 Hapus Komentar
Combiphar emang terbaek untuk konsisten mendukung semangat para atlet untuk asian games. Semoga selalu membuahkan hasil yang terbaik untuk Combiphar dan para atlet
Andiyani Achmad 24 Juli 2018 pukul 14.21 Hapus Komentar
Combiphar keren ih.. dukung Asian Games dan atlet2 Indonesia. :)
Sadewi Handayani 24 Juli 2018 pukul 15.24 Hapus Komentar
Keren nih Combiphar memberikan dukungan kepada atlet tennis selama 3tahun. Semoga atlet tennis kita bisa tampil secara maksimal di asian games nanti
Diah Woro Susanti 24 Juli 2018 pukul 19.59 Hapus Komentar
Smoga Asian Games nanti sukses terlaksana dan atlet indonesia bs mendapat prestasi terbaiknya berkat dukungan combiphar
Mudrikah Stories 25 Juli 2018 pukul 06.01 Hapus Komentar
Combiphar Tenis Open Ajang olahraga yang bagus, bisa meningkatkan rasa percaya diri atlet muda indonesia dan semoga bisa mengharumkan nama indonesia di kancah internasional.
Rach Alida Bahaweres 25 Juli 2018 pukul 09.18 Hapus Komentar
Halo mas Said. Senangnya ya jika ada kegiatan ini dan bisa menjadikan tennis sebagai olahraga yang tetap dipertahankan keberadaannya dan selalu ada bibit baru yang bermunculan
Eni Martini 25 Juli 2018 pukul 10.29 Hapus Komentar
Persiapan terjun dilapangan salah satunya dengan turnamen gini ya, biar terus terlatih dengan baik
Silvia Putri 25 Juli 2018 pukul 11.54 Hapus Komentar
Aku nggak begitu ikutan perkembangan Asian Games tapi siapa pun atlet yang bertanding semoga bisa bawa piala ya... dan jadi yang terbaik pastinya.
Wian 26 Juli 2018 pukul 19.23 Hapus Komentar
Waaa semoga atlet indonesia bisa memboyong medali emas banyak ya.
Reh Atemalem 27 Juli 2018 pukul 08.03 Hapus Komentar
Duhhh, ga sabar mau liat langsung acara pembukaannya Euy! Semoga Indonesia menang banyak, atletnya semangat, dan suporternya supportif ga pake rusuh. Amin!
Mporatne 27 Juli 2018 pukul 18.28 Hapus Komentar
Semoga altet indonesia bis mengharumkan nama bangsa dengan adanya altet muda yang berbalat seperti wini prakusa (atlet 90an
Andri Mastiyanto 29 Juli 2018 pukul 12.31 Hapus Komentar
Ternyata ada pahlawan lain di Tenis ya selain Yayuk Basuki yaitu Yustedjo Tarik
idfipancani 30 Juli 2018 pukul 10.25 Hapus Komentar
Saya pernah ngerasain jadi atlet tenis. Beraaaat ternyata.

Fyi, Indonesia pernah jadi salah satu negara terkuat Asia di dunia Tenis. Sedih rasanya prestasinya makin kesini makin medioker. Untung masih ada Christopher Rungkat. Semoga Prestasi Tenis Indonesia bangkit.
Cerita Bang Doel 30 Juli 2018 pukul 13.59 Hapus Komentar
susah maen tenis gan.. jaman ane dulu sering maen tenis.. duh capek
Honey Josep 30 Juli 2018 pukul 18.35 Hapus Komentar
Dulu kenalnya Yayuk Basuki, ANgelique Widjaja. Sekarang udah ga tau lagi petenis wanita Indonesia.

Kalau Christopher Rungkat masih tau
Semoga regenerasi berjalan ya, sayang padahal Indonesia kuat juga di tenis selain bulutangkis!
Melysa Luthiasari 31 Juli 2018 pukul 10.15 Hapus Komentar
waahhh...jadi ga sabar pengen buru-buru dimulai asean games, dari dulu salah satu pertaandingan olahraganya, bulu tangkis yang aku suka deh selain renang. seruuuu....
Ivonie 31 Juli 2018 pukul 20.56 Hapus Komentar
Atlitnya masih muda yaa, berbakat dan prestasinya gemilang
gita siwi 2 Agustus 2018 pukul 14.38 Hapus Komentar
Warming up itu perlu banget ya menuju puncak event 4 tahun sekali. Keren juga produk Combiphar ada dalam event Asian Games
Yos Mo 25 Agustus 2018 pukul 17.55 Hapus Komentar
Christopher Rungkat dan Aldila Sutjiadi hebat bisa sukses jadi juara Asian Games 2018
nursaidr 26 Agustus 2018 pukul 01.23 Hapus Komentar
Ya mas keren mereka berdua ya.