Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selamat Membaca

3 Tips Cegah Kehamilan Risiko Tinggi


Halo Sobat Blogger.
Persoalan berumahtangga itu emang gak sepele ya. Bukan sekedar pembagian wilayah secara umum suami bekerja dan istri mengurus rumah. Ternyata, secara spesifik ada hal-hal penting yang harus diperhatikan. Seperti menyoal kehamilan risiko tinggi.

cegah kehamilan risiko tinggi


Kehamilan risiko tinggi merupakan kondisi pada masa kehamilan dna melahirkan yang mampu menimbulkan dampak negatif bagi ibu dan si calon bayi dengan persentase yang lebih tinggi. seperti perkembangan janin tidak sempurna, berat janin kurang, kelahiran prematur, maupun berat badan (bb) lahir rendah.


Pernah dengar isu soal stunting? Kondisi di mana pertumbuhan anak di dalam kandungan tidak maksimal sehingga pada masa kelahiran terjadi kondisi tinggi badan anak lebih pendek dari usianya hingga berdampak pada kecerdasan anak. Hal ini terjadi karena kurangnya pemenuhan gizi pada masa awal ibu hamil hingga anak berusia 2th.

Stunting ini menjadi salah satu dampak negatif bagi calon bayi yang akan lahir kehamilan resiko tinggi bila tidak dicegah.

“1000 hari pertama kehidupan, termasuk 270 hari di dalam kandungan, merupakan masa penting yang akan memperngaruhi kondisi kesehatan dan tumbuh kembang si kecil di masa depan. Kehamilan riskiko tinggi yang tidak ditangani dengan baik berpotensi memiliki pengaruh terhadap anak di dalam kandungan; seperti perkembangan janin tidak sempurna, berat janin kurang, kelahiran prematur, maupun bayi berat badan lahir rendah,” dr Ali.

Lantas bagaimana mencegah? Sekiranya ada 3 hal penting yang dapat dilakukan oleh calon ibu dan bapak dalam menangani kasus ini.

1. Cegah Kehamilan Risiko Tinggi: Cek Riwayat Penyakit

Langkah awal mencegah risiko tinggi kehamilan pada ibu dimulai dengan melihat riwayat penyakit ibu hamil. Seperti:

Ibu hamil dengan penyakit penyerta Asma, kelainan paru, diabetes, kelainan jantung, kelainan ginjal, penyakit autoimun (SLE, APS) dan lainnya. Hamil dengan penyulit pre eklampsia- eklamsia, GDM, hipertensi, IVF, miom, kelainan letak plasenta, infeksi, ancaman persalinan preterm. Melihat apakah ibu hamil dengan riwayat operasi terdahulu seperti Riw Operasi ginekologi, operasi jantung dan lain-lain. Dan terakhir melihat usia hamil ibu karena memiliki riskiko kelainan kongenital dan lainnya.

cegah kehamilan risiko tinggi


Setelah meihat kondisi ibu. Langkah selanjutnya dengan melihat dan mengantisipasi dari karakteristik penyebab kehamilan risiko tinggi. Ada 4 karakteristik yang bisa dilihat:
1. kehamilan risiko tinggi bisa terjadi berhubungan dengan kehamilan itu sendiri.
2. Terjadi karena ibu memiliki kondisi kesehatan atau kecelakaan yang menyebabkan komplikasi kehamilan.
3. Karena lingkungan yang membahayakan kesehatan.
4. Disebabkan prilaku dan gaya hidup ibu yang membawa dampak negatif pada kehamilan.

2. Cegah Kehamilan Risiko Tinggi: Memenuhi Nutrisi Sebelum dan Saat Hamil

Tips selanjutnya mencegah kehamilan risiko tinggi adalah dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi dan gizinya. Disampaikan oleh The International Journal of Gynecology and Obstretics (FIGO) merekomendasikan untuk menangani masalah ibu hamil. Semua balik lagi pada soal kebutuhan nutrisi dan gizi.

cegah kehamilan risiko tinggi


Menurut Dr. Dr. Ali Sungkar SpOG(K) Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan menyebutkan bahwa penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu sebelum dan saat hamil.

Di Indonesia sendiri, kekurangan zat gizi makro dan mikro menjadi masalah besar yang sering dihadapi ibu hamil. Berdasarkan data dari Riskesdas tahun 2018, ada sekitar 48,9% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia atau kekurangan darah, 1 dari 5 mengalami kekurangan energi kronis, 1 dari 2 mengalami kekurangan asupan protein (SKMI 2014), dan lebih dari 50% ibu hamil mengalami kekurangan asupan zat besi, zinc, kalsium, vitamin A dan C (SEAFAST 2016).

“Ibu perlu memastikan asupan makanan mereka mengandung zat-zat gizi penting seperti protein, karbohidrat, lemak, kalsium, zat besi, vitamin A, Vitamin D, vitamin B12, asam folat dan iodine,” jelas dr. Ali.

Oleh sebab itu ada juga yang namanya tablet Iron Folic Acid (IFA) tablet tambah darah mengandung zat besi dan 400 mikrogram asam folat dapat diminum sebelum ibu hamil atau 90 hari pertama masa kehamilan.

3. Cegah Kehamilan Risiko Tinggi: Suami Siaga Ada Saat Ibu Hamil Membutuhkan

Salah satu upaya mencegah kehamilan risiko tinggi oleh ibu hamil adalah dengan memberikan dukungan dari orang terdekat. Hal ini mengingat fakta bahwa ada masa di mana ibu hamil akan banyak mengalami perubahan.

Trimester 1 mengalami kelelahan, mual dan muntah. Di masa ini suasana hati akan berubah-ubah, payudara mulai membengkak, ibu hamil mulai ngidam bahkan sampai anti makan tertentu.

Trimester 2 fase di mana terjadi kondisi nyeri perut bawah dan keram. Mulai bengkak ringan, hidung tersumbat, sampai ngidam dan anti makanan tertentu juga.

Trimester 3 masa di amana mengalami sembelit, heartburn, sulit tidur, masalah cerna, strectch mark, kontraksi palsu, bengkak kaki/pergelangan.

Oleh karena itu, melewati semua ini perlu adanya dukungan penuh khususnya dari suami. Dukungan ini juga dibutuhkan dari ibu hamil itu sendiri serta keluarga dan teman dekat. Jangan sampai ibu hamil mengalami stress sendiri dan tidak sampai terbagikan beban pikirannya. Nantinya, akan membahayakan kondisi ibu dan janin di dalam perut.

Peran suami sebagai pendamping amatlah sangat penting. Khususnya, dalam mendampingin ibu hamil untuk konsultasi ke dokter. Langkah ini dilakukan agar suami bisa mengerti juga kodnisi ibu hamil, serta tindakan apa saja yang harus dilakukan menyoal ibu hamil.

Suami dan ibu hamil juga harus mulai membatasi diri dari toxic media social. Terkadang. Jangan sampai, salah follow akun, ibu hamil malah merasa rendah diri, kekhawatiran yang berlebihan akibat informasi yang didapat melalui media social.

cegah kehamilan risiko tinggi


Putu Andani, M.Psi., Psikologi dari Tiga Generasi menjelaskan, “Suami dan keluarga bisa menunjukkan perhatian dengan menomorsatukan gizi sang ibu dan mendukung ibu mengkonsumsi nutrisi seimbang yang dibutuhkan selama masa kehamilan. Dukungan lain juga bisa ditunjukkan dengan membicarakan hal-hal menyenangkan, menciptakan suasana positif, dan memberikan perhatian-perhatian sederhana.”

Jadi, itu dia 3 tips cegah kehamilan risiko tinggi. Terima kasih sudah membaca. Semoga bermanfaat.

nursaidr
nursaidr Saya biasa dipanggil Said. Aktivitas sekaligus pekerjaan saya saat ini sebagai fulltime bloger. Biasa menulis tentang apa? Apa saja, selama tulisan itu mengandung nilai informasi yang bermanfaat untuk pembaca.

1 komentar untuk "3 Tips Cegah Kehamilan Risiko Tinggi"

Okapi note 23 September 2019 pukul 16.30 Hapus Komentar
harus jadi suami siaga dan ibu harus peduli dengan melengkapi kebutuhan nutrisi.