Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selamat Membaca

Keren! 2 Bulan Bisnis Bakso Malang 19, Sarjana ini Raih Omset Puluhan Juta Perbulan



Aneka ragam jenis bakso saat ini semakin beragam. Berbagai inovasi semakin liar saja memanjakan lidah konsumen. Mulai adri bakso keju, bakso rawit, bakso beranak dan banyak lagi. Di balik ragamnya inovasi bakso, masih ada bakso yang bertahan dengan ke khasan cita rasa dan kesederhanaanya.

Bakso Malang. Menjadi bagian dari banyaknya keluarga bakso, yang melegendaris namun sampai saat ini tidak merubah apa pun. Rasanya yang khas inilah yang mampu membuat nama Bakso Malang terus hidup.

Salah satu pebisnis Bakso Malang yang hadir di kawasan Ciputat ini adalah Bakso Malang 19 yang didirikan oleh Putri. Mahasiswi lulusan Universitas Syarif Hidayatullah ini memutuskan keluar dari pekerjaannya di salah satu perusahaan travel. Keluarnya dari pekerjaan bukan tanpa adanya pemikiran yang matang.


Putri sudah rajin menabung sejak awal ia bekerja, sehingga bisa terkumpulkan dana untuk berbisnis Bakso Malang. Sampai ia bisa buka usaha Bakso Malang 19 yang katanya rasanya ngangenin ini.


Pada tahun 2017, tepatnya tanggal 7 bulan 7 Putri mulai membuka kedai kecilnya ini. Persiapan yang ia butuhkan cukup lama  untuk buka kedai ini. Putri sudah mulai mempersiapkannya sejak bulan April dan bisa dilaunchingnya pada bulan Juni.
Putri menceritakan kalo usaha kecil-kecilan yang ia rintis ini dikerjakannya sendiri. Setelah berdirinya Bakso Malang 19, mulai banyak masukan dan tanggapan untuk membangun Bakso Malang 19 dari berbagai pihak.

Bakso Malang 19 yang Putri jual berkisar 15.000 sampai 25.000 Rupiah. Bahkan, di Bakso Malang 19 ini ada juga pilihan menu hitungan butiran bakso, sesuai selera. Uniknya lagi, di Bakso Malang 19 ini, Putri menyajikan lontong juga. Hal ini sangat cocok bagi konsumen yang suka makan bakso, tapi ingin kenyang juga dengan adanya menu nasi. Alasannya menggunakan lontong sebagai pengganti nasi, menurut Putri, jika menggunakan nasi, akan terlihat laper sekali. Maka, disederhanakan menggunakan lontong.

Putri menceritakan ada 4 alasan kenapa ia memilih kuliner Bakso Malang. Pertama, Bakso Malang merupakan makanan kesukaannya sejak kecil. Kedua menurutnya, bisnis Bakso Malang termasuk kuliner yang praktis untuk dimasak. Tidak seperti gado-gado, ayam bakar dan menu-menu lainnya. Dengan tahunya harga stok bahan Bakso Malang, putri jadi tidak perlu repot atau khawatir mengenai laporan keungan. Sehingga, ini menjadi alasan ketiganya memilih Bakso Malang. Keempat, alasannya memilih kuliner Bakso Malang karena berdasarkan hasil temuannya, Bakso Malang menduduki makanan favorit orang Indonesia ke-4 setelah mie, soto dan gorengan.

PANTANG MENYERAH WALAU TIDAK PUNYA PENGALAMAN BISNIS

Urusan berbisnis, menurut Putri ia termasuk seorang Mahasiswi yang baru lulus dan terjun ke dunia bisnis setelah puas dengan pengalaman kerjanya. Ia menuturkan, bahwa ia sama sekai tidak punya pengalaman bisnis secara serius dan profesional. Semua berjalan bergitu saja, dan dengan kesiapan yang matang. Putri menuturkan, menurutnya, keahliannya berbisnis ia dapat dari didikan orangtuanya lewat perniagaan.

Berbisnis Bakso Malang ini bermula dari kesukaannya hobi jajan, kulineran. Setiap mengetahui ada tempat makan baru, pasti langsung diburunya. Sampai pada semester 4, mulai muncul ide kenapa dia engga punya usaha saja. Dan teruslah Putri membayangkan memiliki usaha kuliner.

Belajar dari mata kuliner entrepreneur, mulai riset kunjungan ke perusahaan bakso besar yang ada di Jakarta, di sana ia mendapatkan banyak ilmu. Mulai dari kiat-kiat membangun bisnis bakso, sampai bagaimana bisa sukses berbisnis kuliner. Sejak saat itu, Putri mulai serius dan matang mengumpulkan uang untuk modal usaha. Hal ini terus berlanjut, sampai ia bekerja di salah satu perusahaan travel selama 1,5 tahun dan rajin ia sisihkan untuk menabung.

Beruntungnya lagi, Putri bekerja di perusahaan travel, mempertemukannya dengan banyak kenalan baru dari kalangan pengusaha sukses. Sehingga, sering bertukar pikiran dengan para pengusaha ini, banyak ilmu yang ia serap dan mulai terbentuk pola pikir majunya mengenai berbisnis. Hingga, matang ia resign menekuni bisnis kuliner.

Sebagai pemain baru di dunia bisnis. Sejauh ini, Putri masih bersyukur karena bisnis masih stabil. Berjalan 2 bulan, bisnisnya mampu meraih omset 10 juta perbulannya. Saat ini, Putri senang, selain sudah memiliki bisnis kuliner, ia juga bisa makan Bakso Malang setiap hari sepuasnya. Makanan yang menjadi kesukaannya sejak kecil. Bakso Malang 19, emang ngangenin!!! Oh ya, buat yang mau nyobaik Bakso Malang 19 bisa langsung mengunjungi kedai di jl. Legoso raya no. B2 Pisangan, Tangerang.   *(NSR)

Review ini dibuat dan telah dimasukkan dalam Majalah Sahabat edisi Oktober 2017.
Jangan lupa follow twitter dan instagram @nursaidr_




nursaidr
nursaidr Saya biasa dipanggil Said. Aktivitas sekaligus pekerjaan saya saat ini sebagai fulltime bloger. Biasa menulis tentang apa? Apa saja, selama tulisan itu mengandung nilai informasi yang bermanfaat untuk pembaca.

10 komentar untuk "Keren! 2 Bulan Bisnis Bakso Malang 19, Sarjana ini Raih Omset Puluhan Juta Perbulan"

Tira Soekardi 21 November 2017 pukul 02.32 Hapus Komentar
keren, semangatnya pantang menyerah ya
Nita 21 November 2017 pukul 05.50 Hapus Komentar
Jadi pengen nyobain baksonya hihi
nursaidr 21 November 2017 pukul 06.24 Hapus Komentar
Semangat juga ka Tira!!!
nursaidr 21 November 2017 pukul 06.25 Hapus Komentar
Saya udah dong... Hehe tapi sekarang udah pindah ka Nita. Belum dapet kabar lagi nih pindah ke mananya.
Nur Rochma 21 November 2017 pukul 08.54 Hapus Komentar
Salut sama Putri. Semangatnya patut ditiru. Semoga bisnisnya makin lancar.
Anonim 21 November 2017 pukul 08.57 Hapus Komentar
Dikontak aja mas said
Winda 21 November 2017 pukul 15.23 Hapus Komentar
duh ngebayangin semangkok baso mengepul di depan saya,kayaknya sedap banget :)
nursaidr 21 November 2017 pukul 15.34 Hapus Komentar
Maksudnya ka?
nursaidr 21 November 2017 pukul 15.34 Hapus Komentar
Hihi makanan satu ini emang gak bisa ditolak ya...
nursaidr 21 November 2017 pukul 15.35 Hapus Komentar
Ayo semangat juga ka Nur Rochman...