Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selamat Membaca

Penggunaan Pestisida dalam Islam Bolehkah?

Google.com
Pemberian Pestisida


Bercocok tanam sayur mayor maupun buah menjadi hal yang biasa dilakukan manusia. Hal ini sebagaimana yang dilakukan nenek moyang kita terdahulu. Hal ini termasuk banyaknya dari masyarakat Indonesia, khususnua daerah pedesaan di mana banyak tanah luas memungkinkan untuk bercocok tanam.
Pertanian dan aktivitas berkebun bisa banyak dijumpai di setiap daerah di Indonesia. Kegiatan ini dilakukan guna  mencari rezki Allah yang sudah Dia sebarkan di tanah bumi ini. “Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: “Pukullah batu itu dengan tongkatmu”. Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.” (QS. Al-Baqarah- 60).
Menanggapi dunia pertanian maupun berkebun, dalam dunia ini pun sudah tidak asing lagi dengan pengunaan pestisida. Pernaha dalam masanya pestisida dirasakan sebagai satu-satunya pahlawan yang dapat menolong para petani. Tak ayal, terkadang ada saja yang terlalu mendewakan pestisida, sehingga tidak dapat mengontrol penggunaannya.
Pestisida, sebagai yang kita kenal menjadi obat bagi tanaman/perkebunan bagi para petani. Pada sektor pertanian dan perkebunan, pestisida seolah memberikan bukti sebagai factor keberhasilan panen sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Maka tak heran, banyak pertanian maupun perkebunan yang dikelola menggunakan pestisida.
Pestisida merupakan substansi kimia serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan bebagai hama. Pestisida secara fungsional sebagai bahan pengatur dan menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman.
Definisi lain mengenai pestisida menjelaskan sebagai zat atau campuran zat yang bertujuan untuk mencegah, membunuh atau mengendalikan hama tertentu, termasuk factor penyakit bagi manusia dan hewan, spesies tanaman atau hewan yang tidak diinginkan.
Penggunaan pestisida jika dilakukan tidak secara berlebihan memang baik dalam mengurangi hama. Karena memang fungsional dan tujuannya bukan untuk membasmi hama. Penggunaan pestida bisa dibilang efektif dalam membrantas hama. Namun, bila dikelola tidak baik, akan menimbulkan dampak negatif. Hal inilah yang tidak disukai dalam ajaran Islam.
Hal negative dari pestisida ini yang bertentangan dengan ajaran Islam. Mengingat, Islam sangat menganjurkan umatnya untuk merawat lingkungan dan mencegah terjadinya kerusakan di muka bumi.  Sudah sejak dahulu  Islam mengajak umatnya untuk memelihara lingkungan, bumi kita tercinta. Secara lebih dahulu, Islam telah mengetahui akan adanya kerusakan di muka bumi baik daratan maupun lautan sehigga menurunnya kualitas lingkungan hidup sebagai faktor pendukung kehidupan.
Sudah ada dalam firman Allah SWT yang menjelaskan bahwa semua itu pula tiada lain ulah manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, secara tegas, Islam mengajak umatnya untuk sadar dan bijak dalam merawat lingkungan, bumi tercinta.  Beberapa ayat yang menjelaskan mengenai larangan merusak lingkungan sebagai berikut.
“Telah terjadi (tampak) kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah akan merasakan kepada mereka sebagian akibat tindakan mereka) agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum: 41).
Islam Menolak Dampak Negatif dari Penggunaan Pestisida Berlebihan
“Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadaka kerusakan padanya, dan merusak tanaman-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.” (QS. Al-Baqarah: 205).
Jelas dari beberapa ayat friman Allah SWT di atas sebagaimana yang sudah dituliskan menyebutkan bahwa Allah SWT tidak menyukai perbuatan manusia yang akan merusak lingkungan, tanaman dan hewan ternak. Melihat isinya, ayat ini berkaitan dengan dampak negative yang dihasilkan dari penggunaan pestisida yang berlebihan.
Lantas, apa saja dampak dari penggunaan pestisida yang berlebihan sehingga Islam tidak setuju dengan penggunaan pestisida berlebihan?
Pestisida berlebihan mampu merusak lingkungan. Penggunaan pestisida yang berlebihan mampu meruskan lingkungan disebabkan bahan kimia sebagai zat yang terkandung dalam pestisida.  Lingkungan akan tercemar oleh zat kimia yang terkandung. Pencemaran pestisida pada unsure air dan tanah ini akan menggangu ekosistem  ikan, udang, binatang kecil serta komponen egroekosistem  sehingga banyak yang akna mati. Dan pencermaran ini pun akan kembali lagi pada manusia.
Pestisida berlebih akan mengakumulasi bahan penumpukan bahan kimia pada hasil pertanian.  Sebagaimana yang sudah dibahas, bahan kimia yang menjadi zat pada pestisida akan tersu menumpuk pada hasil panen pertanian. Hal ini mampu menyebabkan penyakit degenerative jika dikonsumsi terus menerus oleh manusia.
Pestisida menyebabkan keracunan. Tingkat keracunan ini tidak ahnya akan terjadi pada binatang sekitar area pertanian. Melainkan, terjadi juga pada manusia dan hewan ternak lainnya. Oleh sebab itu, penggunaan pestisida harus lebih diperhatikan takaran dan tingkat efisiensinya.
 Itulah bahaya dari pengunaan pestisida berlebihan terhadap kerusakan lingkungan yang dibenci Allah SWT.  Di mana dampak negative di atas mempunyai dampak buruk pada alam sekitar, lingkungan air dan darat, keracunan pada manusia dan hewan ternak.
Adapun dampak lain dari penggunaan pestisida berlebihan bisa mengakibatkan putusnya rantai makanan ekosistem. Seperti matinya musuh alami/predator. Mematikan organism bukanlah sebagai sasaran utama. Kematian organism yang menguntungkan, seperti lebah. Serta menimbulkan kekebalan pada pada organism pengganggu tanaman terhadap pestisida. Hal ini akan berdampak akan munculnya organism yang kebal tehadap pestisida tertentu.

Melihat dari banyaknya kerugian yang ditimbulkan, penggunaan pestisida ada baiknya menjadi alternatif terakhir yang digunakan dengan batas-batas tertentu. Hal ini sebagai perlindungan keselamatan manusia dan menjaga lingkungan alam sekitar.   *(NSR/BerbagaiSumber). 
nursaidr
nursaidr Saya biasa dipanggil Said. Aktivitas sekaligus pekerjaan saya saat ini sebagai fulltime bloger. Biasa menulis tentang apa? Apa saja, selama tulisan itu mengandung nilai informasi yang bermanfaat untuk pembaca.

Posting Komentar untuk "Penggunaan Pestisida dalam Islam Bolehkah?"