Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selamat Membaca

Memetik Hikmah dari Pohon Kelapa: Bahagianya Menjadi Pohon Kelapa


                Andai saja kita sadar, betapa indahnya hidup pohon kelapa di dunia ini. Andaikan saja kehidupan pohon kelapa menjelma juga dalam hidup kita. Bagaimana bisa sebuah pohon, yang diciptakan oleh Allah SWT tanpa akal dan nafsu mampu memberikan nilai kemanfaatan sepenuhnya sepanjang hidupnya. Lantas, bagaimana dengan hidup kita?
                Sudahkah kita menjadi pribadi yang bermanfaat bagi keluarga ataupun sesama? Sudahkah kita memiliki keteguhan iman layaknya kokohnya pohon kelapa yang tumbuh menjulang tinggi dengan kuat. Bisakah kita hidup tanpa butuh perhatian oranglain layaknya pohon kelapa, yang hanya akan dilirik ketika ia sudah dibutuhkan?

                Ya, barangkali kita sering menjumpai atau hanya sekedar melewati saja. Sebuah pohon kelapa yang menjulang tinggi dengan buah-buahnya. Barangkali kita masih belum sadar, betapa bermanfaatnya hidup pohon kelapa yang setiap hari kita lewati namun setiap bagian dari tubuhnya dapat dipergunakan dan dimanfaatkan oleh kita.
                Komponen pohon kelapa yang sering dimanfaatkan oleh kita mulai dari batangnya yang bisa dijadikan rakit/jembatan. Pelepah yang bisa dijadikan kayu bakar. Daunnya biasa kita jadikan sebagai sapu lidi. Buahnya dari batoknya bisa dijadikan kerajinan tangan dan arang. Daging buah yang muda kita nikmati sebagai makanan dengan tektur lembut, dan daging yang tua dijadikan santan. Dan airnya, kita minum sebagai es kelapa yang sampai saat ini  dipercayai sebagai es segar pelepas dahaga atau sebagai penetralisir racun.
                Lantas bagaimana dengan setiap anggota tubuh kita? sudahkan kita pergunakan untuk nilai-nilai kemanfaatan? Di mana akal pikiran kita gunakan untuk memikirkan hal-hal baik. mata kita gunakan untuk melihat hal-hal baik. Telingan kita gunakan untuk mendengarkan perkataan baik. mulut diunakan untuk berbicara dan berkta yang baik dan secukupnya. Tangan digunakan untuk membantu sesama. Dan kaki kita gunakan untuk melangkah menuju jalan yang Allah SWT ridhai. Subhanallah.

Meniru Kehidupan Pohon Kelapa
                Secara jelas kita mengetahui bahwa menjalani hidup di dunia ini tidaklah mudah. Semakin tinggi kita mengejar impian, semakin besar angin yang menerpa hidup kita. Cobaan semakin besar di kala level hidup kita semakin tinggi.
                Namun, walau dengan jelas-jelas kita mengetahui hal tersebut, bukan berarti kita langsung menyerah. Jadilah seperti pohon kelapa yang terus tumbuh menjulang tinggi, tetap bertahan hidup walau diterpa angin kencang, hujan lebat, panas terik, ia tetap tumbuh menajdi pohon kelapa yang sempurna. Sempurna dengan kesederhanaan penampilan tidak rindangnya daun yang lebat, namun memiliki organ-organ tubuh yang serba bermanfaat untuk kehidupan kita.
                 Sebagai manusia yang diberi akal pikiran dan hawa nafsu, kita tidak boleh lebih mengikuti pada jalan hawa nafsu. Sebagai manusia, kita harus melawan hawa nafsu tidak baik itu. Berjihadlah di jalan Allah SWT dalam melawan hawa nafsu.
                “Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung. Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu, dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama. (ikutilah) agama nenek moyangmu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamakan kamu orang-orang muslim sejak dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur’an) ini, agar Rasul (Muhammad) itu menjadi saksi atas dirimu dan agar kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia. maka laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat, dan berpegang teguhlah kepada Allah. Dialah pelindungmu; Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.” (QS. Al-Hajj : 77-78).
                Jelas dalam firman Allah SWT Dia menyeru hambanya untuk terus berbuat baik dalam menjalani hidup. Allah SWT menyeru hambanya agar menjalani hidup yang tidak sia-sia. Jalani hidup dengan ibadah kepada Allah SWAT dan berbuat kebaikan kepada sesama.
                Pergunakan tubuh kita untuk ibadah kepada Allah SWT. Pergunakan setiap anggota tubuh kita untuk pekerjaan yang bermanfaat. Akal untuk berpikir dan mencari ilmu Allah. Mata, pergunakan melihat yang baik-baik. Telinga mendengarkan ceramah-ceramah, bacaan Al-Qur’an dan nasehat-nasehat para ulama. Mulut untuk berzikir menyebut nama-Nya dan berkata yang baik-baik. Tangan dipergunakan untuk membantu sesama. Dan kaki dipergunakan untuk melangkah pada jalan Allah SWT.
                Dalam ayat 78 surat al-Hajj Allah SWT menyeru manusia agar melakukan jihad yang sebenar-benarnya. Dalam Tafsir al-Maragi dijelaskan bahwa jihad memiliki 3 macam jenis. Pertama jihad melawan perang orang-orang kafir. Kedua, jihad melawan setan. Ketiga, jihad melawan hawa nafsu. Jihad inilah yang sebenarnya selalu kita temaui dalam kehidupan sehari-hari. Hingga akhirnya hawa nafsu itu seringkali menghalangi segala niat perbuat baik kita di dunia.
                Hawa nafsu seringkali mengajak pada sisi kelam kehidupan. Dalam setiap perbuatan hawa nafsu, setan selalu mendampinginya. Oleh sebab itu setiap pekerjaan yang baik-baik ingin kita kerjakan, baik itu salat, ibadah maupun amal kebaikan, seolah menjadi tidak mudah untuk kita kerjakan. Belum lagi dengan setiap tingkat tinggi level kesuksesan kehidupan seseorang, maka semakin besar ujian yang akan dihadapinya.
                Berjihadlah dengan sebenar-benarnya, mencurahkan seluruh tenaga dan kemampuan agar setiap perbuatan kebaikan yang kita kerjakan tidak menjadi sia-sia dan dapat terlaksana dengan baik. jadikanlah jihad kita untuk Sang Pencipta, Allah SWT. Hingga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang taat pada ajarannya. Menjalani kehidupan kita pada amar ma’ruf nahi munkar.
                Oleh karena itu, tetaplah semangat dalam mencapai kesuksesan. Jadikan setiap aktivitas sehari-hari kita menjadi bermanfaat. Pergunakan setiap anggota tubuh kita menjadi alat yang berharga hingga kita pergunakan untuk yang baik-baik dan tidak menjadi sia-sia. Seperti pohon kelapa yang memiliki buah kelapa. Butuh usaha keras dalam mencapai buahnya untuk manusia rasakan kesegaran buah tersebut. Jadi, apa-apa yang kita kerjakan, dapat kita dan orang lain rasakan manfaatnya.   *(berbagai sumber)

                
nursaidr
nursaidr Saya biasa dipanggil Said. Aktivitas sekaligus pekerjaan saya saat ini sebagai fulltime bloger. Biasa menulis tentang apa? Apa saja, selama tulisan itu mengandung nilai informasi yang bermanfaat untuk pembaca.

Posting Komentar untuk "Memetik Hikmah dari Pohon Kelapa: Bahagianya Menjadi Pohon Kelapa"