Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selamat Membaca

Apa itu Hidup?

Arti Permainan (Kehidupan) Dunia

            Hidup adalah ...
            Sebelum saya mulai mengartikan apa itu kehidupan, coba Anda semua isi makna kehidupan di atas. Karena setiap uraian makna kehidupan yang di isi, pasti akan memiliki jawaban berbeda.  Dan perbedaan itulah yang nanti akan mencerminkan keyakinan atas kehidupan Anda masing-masing.
            Hidup adalah “perjuangan”, hidup adalah “tantangan”, hidup adalah “perjalanan”, atau hidup adalah “ujian”. Orang yang memaknai hidup adalah “perjuangan” akan melihat bahwa kehidupan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan. Orang yang memaknai hidup adalah “tantangan”, akan melihat bahwa kehidupannya adalah sesuatu yang harus diselesaikan dari setiap tantangan. Orang yang memaknai hidup adalah “perjalanan”, akan melihat bahwa kehidupannya adalah sesuatu yang harus dijalani. Dan orang yang memaknai hidup adalah “ujian”, akan meilhat bahwa kehidupan adalah sesuatu yang harus dihadapi dan dituntansakn dari setiap permasalahan. Seperti itulah orang akan menjalani hidup, sesuai pemaknaan masing-masing.
            Lantas, apakah sudah benar arti kehidupan di atas?
            Benar atau salahnya itu semua hanyalah pandangan subjektif saja. Sekarang coba kita perhatikan seksama pemaknaan hidup berdasarkan firman Allah Swt surat Al-Hadid ayat 20 yang berbunyi:
Artinya:
            “Ketahuilah, sesungguhanya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman ) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.
            Hidup adalah permainan. Berarti kita bebas melakukan apa pun sesuka kita! Oh tentu saja tidak. Dalam sebuah permainan pun selalu ada perarturan. Dan yang namanya pemain adalah ia yang memainkan permainan tersebut dengan sungguh-sungguh ataupun serius. Pemain yang menyelesaikan sebuah tantangan, dan ujian dengan perjuangan yang keras, serta menyelesaikan perjalanannya sebagai seorang pemenang. Itulah hidup.
            Coba kita lihat lagi terjemah dari ayat di atas, “kehidupan dunia hanyalah permainan dan sendagurauan”. Maksud dari potongan ayat tersebut pun bukan merujuk pada kehidupan manusia, melainkan apa yang ada di dunia ini hanyalah sebuah permainan. Karena, kehidupan yang sesungguhnya itu ada di alam akhirat nanti.
            Jadi apa maksudnya? Jika kehidupan dunia ini hanyalah sebuah permainan, itu berarti kita dituntut untuk tidak terlena pada kesenangan dunia. Kita adalah seorang pemain yang Allah ciptakan untuk menyelesaikan permainan (kehidupan) ini. Maka, selesaikanlah permainan (kehidupan) ini dengan serius, dengan segala peraturan-peraturan yang ada.
            Lantas, peraturan apa yang ada dalam permainan (kehidupan) ini?
            Apa tujuan dalam permainan (kehidupan) ini?
            Dan apa target penyelesaiannya?

Al-Qur’an dan Hadits Peraturan  Permainan (kehidupan) Umat Manusia

            Kita adalah seorang pemain. Pemain yang Allah ciptakan untuk menyelesaikan permainan (kehidupan) ini dengan segala peraturan yang ada. Namun jika kita sendiri sebagai pemain masih bingung apa target penyelesaian permainan (kehidupan) ini? Apa tujuan  permaian (kehidupan) ini? Dan peraturan apa yang ada di dunia ini? Maka alangkah tidak tersesatnya kita dalam permainan ini. Kita akan selalu kalah dalam setiap tantangan, ujian, perjalanan, dan menyerah pada titik awal perjuangan. Kalau begitu coba perhatikan ini,
            Peraturan apa yang ada dalam permainan (kehidupan) ini? Al-Qur’an dan Hadits
            Apa tujuan dalam permainan (kehidupan) ini? Beribadah.
            Dan apa target penyelesaiannya? Surga.
            Peraturan yang ada pada Al-Qur’an dan Hadits lah yang sudah mengontrol kita dalam permainan (kehidupan) ini. Beribadahlah tujuan permainan (kehidupan) ini. Dan surgalah akhir dari pencapaian kita yang sudah menyelesaikan permainan (kehidupan) ini.
            Al-Qur’an dan hadits sudah mengatur sedemikian rupa dalam kehidupan kita di dunia ini. Allah menurunkan firmannya ayat demi ayat, Nabi Muhammad mengeluarkan sabdanya, itu semua sudah sesuai dengan segala kehidupan yang ada di dunia ini. sehingga dalam Al-Qur’an dan hadits memiliki dua ajaran, yakni amar ma’ruf nahi munkar.[1]
            Amar ma’ruf  yang menjadikan tujuan permainan (kehidupan) ini. begitu banyak firman-firman Allah dan sabda-sabda Nabi Muhammad yang menganjurkan umatnya untuk beribadah. Bukan hanya sekedar melaksanakan ibadah solat, puasa, zakat, dan pergi haji. Melainkan segala sesuatu yang mencakup pada kehidupan kita di dunia. Mencari ilmu! Itu ibadah. Menafkahkan keluarga! Ibadah. Dengan apa kita menafkahkan keluarga? Uang. Mencari rezeki! Ibadah. Mengajar! Ibadah. Memperbanyak teman atau silaturahmi! Itu pun juga ibadah. Dan masih banyak lagi ibadah-ibadah di dunia ini yang mungkin tidak kita sadari.
            Lanjut dengan Nahi munkar, inilah yang seharusnya kita pelajari baik-baik. Kita hidup di dunia tidak hanya mengerti peraturan-peraturan lalu lintas, peraturan sekolah, peraturan di perguruan tinggi, melainkan peraturan-peraturan mengenai apa-apa yang dilarang Al-Qur’an dan hadits pada kehidupan dunia ini. Jika kita saja tidak tahu peraturan-peraturan itu, bagaimana bisa kita hidup sukses dalam pencapaian terakhir? Jangankan sampai akhir, dalam pertengan saja kita sudah kalah duluan. Ingat, hidup ini permainan. Permaianan selalu memiliki peraturan. Jika peraturan itu dilanggar, maka kita akan game over.
            Sebagai contoh, lihat kasus tawuran antar pelajar. Bukankah dalam Islam permusuhan itu dilarang? Apalagi sampai menimbulkan peperangan kecil seperti itu! Dan hasilnya, ada beberapa orang yang menjadi korban pembunuhan. Dan korban pembunuhan itu lah yang menjadi salah satu contoh kekalahan hidup atas permainan yang ia mainkan sendiri. Ia sudah kalah dalam permainan (kehidupan) ini lantaran melanggar hukum Al-Qur’an. Yang dimana Al-Qur’an lah yang menjadi segala peraturan-peraturan umat muslim, bahkan umat manusia di dunia ini.
            Contoh lain. Lihat generasi muda sekarang. Banyak pemuda-pemuda sekarang hidup dengan bermalas-malasan. Sekolah mereka terbengkalai, hasilnya lulus ujian dengan nilai pas-pasan. Ijasah nilai banyak yang merah atau angka pas-pasan. Ilmu pun pas-pasan. Ketika melamar kerja ditolak, alasannya, nyari pekerjaan zaman sekarang susah. Dan ujung-ujungnya pengangguran. Ingat, kita ini seorang pemain. Pemain yang memainkan jalannya kehidupan, dengan penuh kesungguh-sungguhan, bukan dengan bermalas-malasan.
            Masih mau contoh lagi! Baik, sekarang coba kita lihat kasus pacaran zaman sekarang. Awalnya mereka bilang untuk penyemangat belajar, perubah hidup biar lebih semangat dan lebih baik. Namun ketika nafsu sudah membara? Banyak para wanita remaja saat ini yang sudah kehilangan keperawanannya, dan menyebabkan mereka mengalami proses mengandung yang seharusnya belum ia rasakan. Dan yang lebih parah lagi, pihak laki-laki kabur entah kemana tak mau bertanggung jawab. Dan seandainya pihak laki-laki mau bertanggung jawab untuk menikahi, bagaimana dengan sekolahnya? Apakah pihak sekolah mau menerima seorang siswi yang sedang mengandung dan akan melaksanakan pernikahan? Ingat, jangan salahkan Allah untuk kasus ini. Allah sudah menegaskan umatnya untuk tidak berpacaran. Renungkanlah.
            Sekiranya dari contoh di atas, cukuplah sudah kita bisa memahami betapa pentingnya aturan-aturan hidup yang ada pada Al-Qur’an dan Hadits. Mereka semua yang sudah gagal pada contoh di atas barulah satu kegagalan di dunia ini. belum kegagalann di akhirat nanti. Karena tujuan terakhir dalam permainan (kehidupan) ini adalah akhirat. Di sanalah kita semua akan memperoleh balasan-balasan dari Allah Swt atas apa saja yang kita perbuat di dunia ini.

Ibadah, Tujuan Hidup Manusia

            Kerap kali kita atau bahkan umat manusia di dunia ini bertanya, “Untuk apa kita hidup di dunia, kalau kehidupan ini tidaklah sementara?” Saya yakin Anda pasti pernah berfikir seperti itu. Jika tidak, Anda bukanlah orang-orang yang suka berfikir mengenai kehidpan ini. Dan berhati-hatilah terhadap hidup Anda tersebut. Orang yang tidak pernah berfikir, maka ia akan mudah gagal.
            Lanjut mengenai tujuan hidup manusia. sebelum mencari tahu apa tujuan hidup manusia, kenapa kita tidak bertanya, “Apa tujuan Allah menciptakan manusia di dunia ini?” singkatnya seperti itu. dan sekarang coba kita lihat kembali firman Allah surat Az-Zariyat ayat 56:
Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
            Beribadah. Beribadahlah tujuan Allah menciptakan manusia di dunia ini. Beraarti tujuan kita beribadah dong? Betul sekali. Terus kita hidup hanya untuk salat, puasa, zakat, pergi haji begitu? Tidak. Maksud dari beribadah ini bukan hanya melaksanakan salat, puasa, zakat, dan pergi haji. Melainkan melaksakan semua amal ibadah yang berhubungan dengan  aspek kehidupan. Anda seorang pelajar! Berarti Anda harus belajar. Apakah belajar merupakan ibadah? Ibadah. Bahkan wajib hukumnya untuk seorang muslim menuntut ilmu. Anda seorang anak! Berarti Anda harus menjadi anak yang soleh dan harus membanggakan orangtua. Lantas apakah menjadi anak soleh merupakan ibadah? ibadah. bahkan doa seorang anak soleh akan menjadi amal jariyah[2] Anda kelak. Dan  masih banyak lagi amal ibadah yang berhubungan dengan aspek kehidupan manusia.

Target Penyelesaian Permainan (kehidupan) Manusia

            Melihat kembali pada firman Allah surat Al-Hadid ayat 20 yang berbunyi:
Artinya:
            “Ketahuilah, sesungguhanya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman ) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.
            Dari ayat di atas menyebutkan bahwa kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan sendagurau, itu berarti tujuan akhir kita adalah di akhirat kelak. Jika kita saat ini merasa menjadi pemenang karena mendapatkan rangking satu, pada dasarnya itu bukanlah sebuah kemenangan akhir. Melainkan sebuah pencapaian awal pada tiap level permainan (kehidupan) ini yang sudah kita lalui. Ingat, kehidupan dunia ini barulah sebuah permainan. Dan setiap permainan pasti memiliki level pencapaiannya tersendiri.
            Lantas apa yang kita cari dari permainan (kehidupan) ini? Kita atau bahkan seluruh umat manusia, saat ini hidup pada satu tujuan yang sama. Mendapatkan kebahagiaan dunia, maupun akhirat. Dan kebahagiaan akhirat itu adalah surganya Allah Swt. Jadi, pada dasarnya kita hidup sebagai pemain dalam sebuah permainan (kehidupan) yang sedang mengumpulkan amal ibadah dan mencari kebahagiaan dunia dan akhirat.
            Dan sekarang, tugas kita saat ini adalah menjadi seorang pemain yang bersungguh-sungguh menjalankan permainan (kehidupan) ini dalam melewati sebuah ujian, rintangan, ataupun permasalahan dunia, dengan aturan-aturan Al-Qur’an dan Hadits yang akan menuntun kita menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
      
Kesimpulan
1.      Hidup adalah permainan. Dan kita adalah seorang pemain yang berjuang untuk melewati sebuah rintangan, ujian, ataupun permasalahan dengan penuh kesungguhan dan mentaati peraturan yang ada.
2.      Firman Allah Swt dan hadits-hadits Nabi Muhammad Saw adalah peraturan umat manusia yang ada di dunia ini yang wajib di taati. Karena peraturan itulah yang akan menuntun kita semua pada pintu kesuksesan.
3.      Kita hidup di dunia ini untuk beribadah. Jadi, jangan sia-siakan hidup kita hanya untuk melakukan perbuatan yang tidak ada artinya. Jadikanlah hidup kita penuh dengan amal ibadah. Insya Alla, hidup kita akan berkah dunia dan akhirat.
4.      Target kita dalam menyelesaikan hidup ini tiada lain adalah sebuah kebahagiaan. Jika kita telah mendapatkan kebahagiaan di dunia, maka capailah juga kebahagiaan akhirat, yakni surganya Allah Swt. Itulah yang disebut sukses dunia, sukses akhirat.


[1] Amar ma’ruf: adalah segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah. Nahi munkar: adalah melarang atau mencegah dari segala perbuatan yang menjauhkan diri kita dari Allah.

[2] Amal jariyah: adalah amal yang tidak pernah terputus di saat kematian menjadi penghalang atas ibadah kita di dunia.
nursaidr
nursaidr Saya biasa dipanggil Said. Aktivitas sekaligus pekerjaan saya saat ini sebagai fulltime bloger. Biasa menulis tentang apa? Apa saja, selama tulisan itu mengandung nilai informasi yang bermanfaat untuk pembaca.

Posting Komentar untuk "Apa itu Hidup?"