Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selamat Membaca

9. Kebiasaan Berderma

Edisi 9

10 Kebiasaan menciptakan kekayaan


“Benda yang Anda keluarkan untuk didermakan tetap menjadi milik Anda”.
Itulah hukum berderma yang harus Anda ketahui. Orang yang mengurangi sebagian hartanya untuk saudaranya yang lain walau saudaranya tidak pernah meminta adalah orang yang tidak pernah fakir. Bisa jadi orang yang berderma adalah orang yang menurut Anda miskin, dia hanya makan dua kali sehari, dan suatu ketika dia hanya makan satu kali sehari atau bahkan berpuasa hanya untuk berderma. Dan sesungguhnya dialah orang yang paling kaya.
Ada sebuah hikmah dari masyarakat sunda adalah filosofi buah nangka.
Katingali koneng – terlihat kuning menarik hati.
Diambeu seungit – dicium wangi
Ditakol ngagepruk – dipukul berisi
Di asaan amis – dicicipi manis
Sikina asak atah? – bijinya mentah atau masak?
Atah? Dikumahakeun? – kalau mentah diapakan?
Dipasak? Seep atuh? Pelak deui, pasihan nu sajen… tah eta ngelmu teh – dimasak, habis, dong… ditanam dong, kasih tahu yang lain, nah itulah ilmu.
Ditunjukan dari peribahasa buah nangka itu bahwa orang fakir akan cenderung menghabiskan sendiri apa yang dimiliki. Justru yang dimiliki akan habis begitu saja. oleh karenanya, tanam lagi berikan kepada orang lain, dan pastikan orang itu melakukan hal yang sama.
Bila Anda terjebak peribahasa itu hanya bisa diujicobakan untuk buah nangka, seluruh dunia akan dipenuhi oleh pohon nangka. Maksudnya, peribahasa diatas bisa dilakukan untuk segala sesuatunya. Karena inti dari peribahasa itu adalah kekayaan tanpa batas, kenikmatan tanpa batas yang bisa dinikmati oleh orang yang berawal dari segala macam pemberian.
Oleh karena itu, berdermalah atas setiap kelebihan yang Anda miliki. Apabila Anda memiliki barang-barang yang sekiranya sudah tidak menyenangkan, kenapa tidak didermakan saja. atau Anda memiliki ilmu yang sekiranya bermanfaat untuk orang lingkungan Anda, kenapa tidak didermakan juga. Karena sesungguhnya setiap apa yang kamu dermakan, semua itu akan kembali kepada diri Anda juga. Baik itu berupa ucapan terima kasih, sanjungan, kenikmatan lingkungan sekitar atau bahkan dermaaan balik dari orang yang telah Anda dermakan tadi. Sehingga dapat dikatakan bahwa hukum berderma di atas “Benda yang Anda keluarkan untuk didermakan tetap menjadi milik Anda” sangatlah benar. Jangan pernah Anda berfikir bahwa “Benda yang Anda keluarkan untuk didermakan akan habis”. Itu salah. Karena cepat atau lambat Anda akan merasakan sendiri hasil dari dermaan yang telah Anda berikan kepada orang lain.
“Apapun bidang Anda, jadilah pribadi yang menyenangkan, maka berbagi kemudahan akan datang dan kesempatan terbuka.” (@MerryRiana).
            Dengan berderma nama baik Anda dan keluarga akan selalu dilindungi oleh orang banyak. Ketika kesulitan, Anda akan selalu mendapatkan prioritas bantuan. Hal ini berbeda dengan orang yang senang menumpuk harta dan menahan apa yang dia miliki dari orang lain. Karena beranggapan, hubungan dengan orang lain adalah hubungan antara tuan dan majikan. Ketia dia jatuh miskin dia terlambat menyadari bahwa…
“Semua orang yang biasa dia bayar untuk jasa tertentu, tidak akan membantunya lagi karena selama ini mereka hanya tahu dibayar”.
            Kebiasaan orang fakir yang senang menghitung-hitung pemberian akan menuai duka berlipat ganda. Tak ada manfaat sedikit pun dari kehadirannya di tengah masyarakat, malah hanya menambahi kerugian saja dengan sikap nya yang menumpuk harta dan menjadikan kondisi ekonomi menjadi mampat.
            Kefakiran yang terlihat pada orang miskin yang disebut selama ini sebagai penyakit gembelisme, berawal dari orang kaya yang tidak sukses membelanjakan hartanya di jalan derma, dan mengakibatkan kesuksesan dia sebagai pedagang semakin berumur pendek. Apa sebab? Karena ketika semua orang menjadi gembel, apakah adalagi pasar? Apakah ada orang yang mampu membeli produk-produk jualannya. Jualannya menjadi hambar, tidak laku, membusuk di gudang, dan akhirnya dimusnahkan karena kadaluarsa, beban utang modal menumpuk di Bank, yang pada akhirnya menyulitkan bank itu hidup. Lingkaran setan kemubajiran itulah yang membawa ekonomi menjadi awal dari rusaknya sendi-sendi moral masyarakat.
Oleh karenanya, Anda yang memiliki sesuatu yang lebih wajiblah dituntut untuk berderma. Dan ingat pada dasarnya yang miskin pun bisa berderma. Karena kata miskin bukan berarti dia fakir. Bisa saja yang kaya itu yang fakir.
Semoga kita semua menjadi orang-orang yang suka berderma, bukan orang-orang yang fakir dan kikir. Amin.

Adapun tips-tips berderma adalah sebagai berikut:
1.      Berderma berkaitan dengan keikhlasan. Keikhlasan terjadi apabila ada situasi sosial yang mengharuskan kita melepas apa yang dimiliki untuk menguatkan orang lain di sekitar kita. jadi, tidak semata-mata Anda lepas kemudia berikrar ikhlas. Anda harus paham ke mana harta yang diikhlaskan pergi.

Contohnya, Anda tidak mungkin memberika jam tangan mahal untuk orang yang buta. Bantuan tepat sasaran, keikhlasana Anda akan bernilai langit dan bumi. Dari langit ada kepuasan hati karena yang Anda berikan membuat orang lain tersenyum. Dari bumi, Anda akan membantu proses peningkatan semangat manusia, bhwa dia tidak hidup sendiri, dan akan selalu ada orang yang menyongkongnya untuk sukses dan bertahan hidup.
2.      Berderma bisa dipelajari, dengan demikian berderma bisa diajarkan. Sebagaimana kefakiran pun bisa dipelajari dan bisa diajarkan. Hal yang membuat Anda mempelajari derma adalah perasaan senang ketika mendapatkan derma dari orang lain, namu tertitip perasaan bersalah mengapa diri selemah itu, dan mengapa tidak bangkit untuk berada diposisi untuk melepas derma?

Ajarkan putra dan putrid Anda berderma sejak kecil, dengan mengajarkan bahwa yang dimiliki tidak selamanya menyenagkan hati. Apabila ada benda yang tidak lagi menyenangkan hati, berikanlah kepada kawannya yang membutuhkannya. Biasakanlah untuk “menabung” tidak di bank, tidak pula lewat celengan, melainkan dengan melepaskannya kepada orang yang memebutuhkannya.
3.      Berderma menguatkan system sosial kita, dengan demikian berdemalah dengan hasil apa saja. apabila Anda kebingungna melepas derma kepada orang yang berhak menerimanya. Anda bisa membangun apa yang perlu dibangung di wilayah Anda dan itu memmberikan manfaat kepada orang banyak. Apakah itu jembatan, masjid, selokan, bahkan dermakan tenaga Anda yang selama ini diprofesionalkan sewaktu-waktu kepada masyarakat yang membutuhkan.
4.      Dan banyak lagi. Sisanya bisa dibaca pada buku “10 Kebiasaan Menciptakan Kekayaan”.
nursaidr
nursaidr Saya biasa dipanggil Said. Aktivitas sekaligus pekerjaan saya saat ini sebagai fulltime bloger. Biasa menulis tentang apa? Apa saja, selama tulisan itu mengandung nilai informasi yang bermanfaat untuk pembaca.

Posting Komentar untuk "9. Kebiasaan Berderma"