Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selamat Membaca

Update Virus Corona, Rapid Test dan PCR Test Jakarta

Halo Sobat Blogger semua.

Sudah memasuki bulan ke 4 Indonesia diguncang polemik wabah virus Corona yang hingga kini belum menunjukan hasil baik. Angka positif pun kian harinya terus naik, bahkan bisa di atas seribu. Rasanya, berbagai cara dan upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah memang tidak akan cukup efektif bila mana tak ada kerjasama yang baik oleh masyarakat itu sendiri.

Update virus corona


Kampanye edukasi seputar menjaga kebersihan telah digencarkan berbagai media, baik melalui media masaa maupun social media. Pemberlakuan standar protokol kesehatan seperti penggunaan masker, transaksi penggunaan uang elektronik dan penyediaan handsanitizer di transportasi umum.

Pemerintah juga melakukan pengetatan dan pembatasan tempat berkumpul dengan mengeluarkan Perpe no 21 tahun 2020 Pembatasan Berskala Besar (PSBB) pada 31 Maret 2020. Kebijakan PSBB ini pun menerapkan pembatasan dengan meliburkan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan di fasilitas umum, transportasi umum sampai aspek pertahanan dan keamanan.

Hingga pada 7 April 2020 PSBB di Jakarta diberlakukan dengan meniadakan ojol membawa penumpang, evaluasi dan pengurangan jadwal KRL, pembagian sembako senilai Rp 200 ribu perkeluarga untuk wilayah Jabodetabek yang akan diberikan selama 3 bulan.

Lalu, bagaimana hasilnya hingga 24 Juni 2020?

Faktanya, per hari ini pun penambahan positif Corona masih tinggi. Update virus corona sampai tanggal 24 Juni terkonfirmasi penambahan positif sebanyak 1.113. Bahkan, dalam 2 minggu belakangan. Angka positif baru terus menunjukkan data di atas seribu dengan data tertinggi dimiliki oleh DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

PCR test Jakarta


Total yang terkonfirmasi kasus positi corona di Indonesia 49.009, dirawat 26.778, meninggal dunia 2.573 dan angka sembuh 19.658. 

Oh ya, bisa saja yang menjadi salah satu sebab angka positif baru Corona terus bertambah ini adalah karena juga meningkatnya tes Corona yang dilakukan oleh pemerintah. Mulai dari Rapid Test sampai PCR Test. Mengingat, instruksi Presiden Joko Widodo perihal tes virus Corona sudah diinstruksikan sejak 19 Maret 2020.

PCR test jakarta


Mengingat hingga 25 Juni 2020 angka kasus positif virus Corona masih menunjukan data yang tinggi. Kepada teman-teman Sahabat Blogger semua mari bersama untuk memerangi wabah ini dengan mengikuti segala aturan dan pstandar protokol yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Mulai menjaga kebersihan diri, protokol kesehatan saat keluar rumah, social distancing, mengikuti aturan PSBB dan bisa juga melakukan Rapid Test sampai PCR Test.

Btw, ngomongin soal Rapid Test dan PCR Test. Masih ada yang belum tahu kah perbedaannya? Kalau ada yang belum tahu. Yuk, mari dibahas bersama.

Perbedaan Rapid Test dan PCR Swab Test

Mendeteksi virus Corona harus dilakukan dengan dua tahap. Pertama, melalui Rapid Test. Kedua, Swab PCR test. Apa itu?

Rapid test

Rapid test ini menjadi langkah cepat untuk melakukan skrining kesehatan mendeteksi virus. Rapid test dilakukan dengan mengambil sampel darah dengan memeriksa antibodi tubuh realtif atau tidak. Bia reaktif, maka hasil tes menunjukan ada virus dalam tubuh. Namun, belum bisa dipastikan bahwa virus tersebut adalah Corona. Sehingga, perlu tindak lanjut dengan melakukan PCR Swab Test. Waktu hasil keluar sendiri, Rapid tidak membutuhkan waktu lama. Cukup 10 – 15 menit hasil sudah bisa keluar.

PCR swab test

PCR (Polymerase Chain Reaction) swab test atau biasa dikenal swab test upaya menambah diagnosis pasti menggambarkan adanya infeksi virus Corona.

Pemeriksa PCR swab test dilakukan dengan mengambil sampel air lendir yang ada di belakang tenggorokan, sampel cairan pernapasan bawah atau sampel tinja. Biasanya, petugas medis akan mengambilnya melalui hidung dengan memasukkan alat seperti cotton bud. Alat cotton bud inilah nantinya akan dimasukkan ke dalam hidung hingga ujung hidung sampai pada lendir dan terserap oleh alat yang dimasukkan.

Setelah lendir berhasil diambil, maka dilakukanlah penyimpanan dalam tabung dan akan dilakukan pemeriksaan ke laboratorium untuk menjalani PCR. Untuk lama waktu hasil keluar, PCR Swab test  memiliki waktu yang cukup lama. bisa berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Dan belum lagi bila sedang ramai antrean tes.

Drive Thru PCR Test Jakarta di Halodoc

Drive Thru PCR Swab Test Jakarta? Wah, bisa ya tes PCR Swab ini dilakukan dengan drive thru? Rupanya, layanan ini pun memang ada. Pemerintah dan Halodoc melakukan kerjasama melawan wabah virus corona ini membantu masyarakat menghubungkan dengan rumah sakit yang ada di Jakarta bahkan Jabodetabek untuk bisa melakukan cek PCR test.

PCR test Jakarta


Saya pun penasaran dan mencoba mengecek langsung di website Halodoc. Rupanya, memang ada layanan PCR swab test di sana. Dan yang membuat saya merasa lebih baru lagi adalah layanan drive thrunya. Rumah sakit yang mengadakan layanan drive thru seperti RS Mayapada Jakarta Selatan jl. Lebak Bulus 1. Kav. 29, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Harga Drive Thru PCR Swab Test Rp 2.000.000 dengan fasilitas pemeriksaan Swab test oleh tenaga medis, biaya admin dan jasa serta hasil tes yang akan keluar kurun waktu 1 hari melalui email.

PCR test Jakarta


Oh ya, untuk harga sendiri beragam nih Sobat Blogger. Mulai Rp 1.500.000 sampai Rp 2.500.000. Sobat Blogger bisa mengecek sendiri di PCR Test Jakarta. Yuk, sama-sama memerangi wababh virus Corona ini. Taati segala peraturan yang ada, jaga kesehatan diri dan keluarga terdekat. Salam sehat untuk kita semua.


nursaidr
nursaidr Saya biasa dipanggil Said. Aktivitas sekaligus pekerjaan saya saat ini sebagai fulltime bloger. Biasa menulis tentang apa? Apa saja, selama tulisan itu mengandung nilai informasi yang bermanfaat untuk pembaca.

1 komentar untuk "Update Virus Corona, Rapid Test dan PCR Test Jakarta"

Djangkaru Bumi 25 Juni 2020 pukul 21.36 Hapus Komentar
Saya sangat mengapresiasi halodoc, sungguh luar biasa
Fakta tiap harinya penambahan kasus korona terus meningkat
Inilah yang membuat saya kadang sedikit cemas
Apakah new normal akan sesuai kenyataan