Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selamat Membaca

Bendung Kerinduan

Ketika emosi ini ingin aku luapkan. Rasanya sia-sia. Bodoh! Sangat bodoh!

Ketika air mata ini membendung 
aku hanya bisa berkaca-kaca. Tidakkah ia tak mengingatku.

Ketika rindu ini berhasil menjebol bendung kaca-kaca air mata. Sebuah kehangatan mengalir, melewati setapak jalan kerinduan.

Aneh memang.
Tat kala aku ingin menjadi biasa. Aku malah menjadi yang tidak biasa.

Rasa, kasih sayang, cinta. Semua terlalu pekat dalam hati dan otak.

Semua terasa tidak adil.aku merasa menjadi lemah. Berfikir tentang apa yang tidak manusia normal pikikan  .

Jatuh cinta? Bukan pada siapa-siapa. Semua hanya bendung kenangan yang harus aku tumpahkan.

Bendung kerinduan.
Kerinduan yang tak berarti,
Baginya!  Bagimu! dan Bagi kita!

Tangsel, 29 Des 2013.

nursaidr
nursaidr Saya biasa dipanggil Said. Aktivitas sekaligus pekerjaan saya saat ini sebagai fulltime bloger. Biasa menulis tentang apa? Apa saja, selama tulisan itu mengandung nilai informasi yang bermanfaat untuk pembaca.

Posting Komentar untuk "Bendung Kerinduan"