5. Kebiasaan Berdoa
EDISI 5
10 Kebiasaan Menciptaka Kekayaan
10 Kebiasaan Menciptaka Kekayaan
Agama merupakan pondasi dan atap
bagi kesuksesan seseorang. Ora et labora,
atau terjemah dari latin itu berarti, berdoa dan bekerja. Doa dan kerja adalah
dua sisi yang tidak akan bisa dipisahkan. Doa sudah tentu merupakan pengharapanm
yang bagi kaum materialis disebut ganjil. Mengapa
seseorang berharap kepada yang tak nyata? Namun hal yang bisa menjawab
pertanyaan kaum materialis itu, justru dibalik. Ketika Anda telah berusaha dan
gagal, mampukah Anda menampung sebanyak perasaan gagal itu tanpa harapan?
Bukankah yang namanya pengharapan itu di luar kehendak dan kuasa kita? Bukankah
harapan itu selalu bergantung kepada pihak luar. Ya. Anda berdoa kepada
penguasa yang menguasai pihak luar itu. Anda berdoa sejatinya bukan untuk diri
sendiri, melainkan orang lain.
Dalam pandangan orang yang bedoa,
kallimat poengharapannya bukan begini, “Saya berharap prestasi hari ini
berhasil.” Tetapi, ubahlah, “Mudah-mudahan mereka bisa menerima presentasi
saya.”
Ada
perubahan dari subjek “saya” kepada subjek “dia” atau “mereka”. Si “saya’ sudah
brusaha sebaik mungkin. Tetapi, tetap si “mereka”lah yang menentukannya. Jadi,
tolonglah cemooh orang yang menyepelekan doa, bukan karena soal khasiat doa,
tetapi sebuah pertanyaan penting.
“Bukankah
manusia dalam pergaulannya dengan manusia lain terbiasa saling mendoakan, tanpa
peduli dia atheis atau bukan?”
Misalkan
pada saat saling bertemu dan bertegur sapa, Anda selalu bertanya, “Apa kabar,
baik-baik sajakah?” itu merupakan doa. Jawaban orang yang ditanya. “saya
baik-baik saja, mudah-mudahan Anda pun sama.” Sehingga kita tahu bahwa, orang
yang berdoa maka dalam hidupanya ia akan selalu merasakan kehadiran seorang teman. Baik teman sesama manusia
dan terutama teman kepada Tuhannya.
Oleh
karena itulah, konsep berdoa adalah konsep perkawanan. Artinya, manusia
beragama karena mengharapkan teman di saat dia sendiri. Dia tidak akan pernah
merasakan bahwa ia hidup sendiri, ia akan selalu merasa bahwa Tuhannya selalu
ada untuk dia. Dalam suka dan duka, tempat keluh kesahnya adalah Tuhan.
Sehingga banyak di zaman sekarang ini pun orang yang mengadakan forum berdoa
bersama. Contoh, kaum muslim dari NU, memiliki kebiasaan istighosah atau doa
bersama. Dengan mengutip candaan Almarhum Gus Dur yang ringan namun dalam, “Kalau
doa sendiri, Tuhan mungkin nggak denger.
Kalau doa rame-rame masa Tuhan nggak
denger. Ya doa bersama. Mengapa doa bersama tingkat diIjabahkannya doa lebih tinggi dari pada sendiri? Karena, pada saat
kita berdoa bersama membentuk suatu majlis atau pengajian di situlah tempat di
mana para malaikat pada turun ke bumi dan mencari suatu majlis hingga mereka
duduk pada majlis tersebut dan mereka pun ikut doa bersama kita. Waw, dengan
ratusan atau bahkan ribuan peserta majlis dan dibantu para malaikat yang ikut
doa bersama kita, masihkah Tuhan tidak mendengarkannya!
Mungkin
Anda terkadang bosan dengan berdoa! Mengapa Anda berdoa namun doa Anda belum
diijabah oleh Tuhan? Mungkin amal ibadah Anda bermasalah. Ya, amal ibadah
merupakan salah satu factor mengapa doa Anda bisa belum terkabulkan. Dalam
bahasa gaul anak sekarangnya mah, doa Anda nyangkut. Tapi ketahuilah, factor
yang menyebabkan doa Anda belum diijabah adalah karena Anda belum berdoa sesuai
dengan perhitungan Tuhan. Perhitungan? Ya, maksudnya adalah, Tuhan telah
mengatur bahwa doa Anda akan terkabul pada doa yang ke sekian. Sehingga Anda
dituntut untuk selalu berdoa tanpa harus mengeluh dan putus asa. Sehingga di
saat Anda merasa doa Anda belum diijabah, maka berfikirlah bahwa Anda belum
berdoa dengan banyak. Sehingga Anda akan terus semangat untuk mengerjar target
perhitungan Tuhan. Sekiranya seperti itulah doa.
Semoga
kita semua adalah orang-orang yang selalu berdoa kepada Tuhan. Amin. (tuuh kan
kita saling mendoakan lagi)
Adapun
tips-tips menjadi diri Anda di depan Tuhan adalah sebagai berikut:
1. Apakah
keinginan Anda telah sesuai dengan kemampuan Anda? Karena Tuhan tidak pernah
memberikan beban lebih ketika seseorang
tidak sanggup melakukannya.
2. Apakah
niat Anda tulus? Karena Tuhan mengetahui akar dan celah dari keinginan
tersembunyi Anda, memberikan Dia sebuah pilihan. Apakah Anda akan semakin diuji
oleh Tuhan atau sebaliknya akan diringankan dari masalah.
3. Tidak
ada cobaan melainkan Tuhan lebih mengetahui apa yang kita butuhkan dibandingkan
anggapan sendiri.
4. Dan
banyak lagi. Sisanya bisa di baca sendiri pada buku “10 Kebiasaan Menciptakan
Kekayaan”.
1 komentar untuk "5. Kebiasaan Berdoa"