Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selamat Membaca

Waspada, Gangguan Saluran Cerna Fungsional Rentan Serang Bayi

 

Hai Sobat Blogger, sering gak sih kita mendengar dari orangtua kalau bayi jangan sembarang dikasih makan, emut sembarang benda asing takut akan bakteri masuk ke mulut atau sering dengar kasus bayi alami gangguan saluran cerna sehingga susah BAB? Nah, sedikit pengantar kalau bayi itu rupanya rentan terhadap 2 jenis gangguan saluran cerna yang umum terjadi pada bayi; alergi susu sapi dan gangguan saluran cerna fungsional.


Kemarin, Rabu (13/10) saya mengikuti webinar Bicara Gizi bersama Danone Indonesia dengan tema Membedakan Gejala Alergi di Saluran Cerna dan Gangguan Saluran Cerna Fungsional untuk Dukung Tumbuh Kembang Optimal si Kecil bersama dr. Frieda Handayani, SpA(K) Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi.

Kembali pada isu bayi rentan terhadap berbagai penyakit atau mudah alami gangguan saluran cerna. Faktanya, hal ini memang benar terjadi. Sebab, di usia 2 tahun pertama saluran cerna bayi masih sangat mudah diserang zat asing yang dikarenakan mukosa atau selaput lendir masih jarang-jarang atau berongga.

Dok: Materi dr. Frieda

Sedangkan, di usia 2 tahun ke atas mukosa atau selaput lendir pada bayi sudah tertutup rapat sehingga terbentuk pembatasan antara bagian luar dan dalam saluran cerna. Sehingga zat asing tidak mudah masuk ke saluran cerna.


Sebagaimana yang sudah saya sebutkan di atas, dijelaskan oleh dr. Frieda Handayani gangguan saluran cerna pada bayi pada umumnya ada 2 jenis; alergi susu sapi dan gangguan saluran cerna fungsional. Lantas, apa bedanya dari kedua gangguan saluran cerna tersebut?

Gangguan Saluran Cerna Fungsional

Gangguan saluran cerna fungsional (Functional Gastrointestinal Disolder (FGID)) merupakan gejala saluran cerna yang bisa terjadi dalam waktu jangka panjang maupun berulang. Gangguan ini pun tidak dapat dijelaskan penyebabnya baik secara struktur maupun biokimia.

Gangguan saluran cerna fungsional pada umumnya dapat menyebabkan 3 hal:

1. Kolik

Merupakan sakit perut intens dan terjadi secara tiba-tiba. Adapun tingkat sakitnya bisa ringan bisa juga juga berat yang bahkan berlangsung berjam-jam. Biasanya, puncak gangguan saluran cerna ini terjadi di masa 6 minggu, umumnya menyerang bayi usia 2 bulan pertama. Akan berkurang di usia 3-4 bulan. Tanda-tanda bayi alami kolik seperti menangis, tidak tenang, rewel.

2. Gumoh

Umumnya mungkin ada di antara kita berpikir gumoh ini sama dengan muntah, namun ternyata berbeda. Dikeluarkannya isi refluks dari kerongkongan ke dalam rongga mulut dan dikeluarkan daro rongga mulut. Misalnya bayi yang saat menyusui akan mengeluarkan kembali asi dari mulutnya. Gangguan ini akan dilakukan oleh anak secara sukarela tanpa sakit sehingga anak masih bisa tersenyum.

Adapun gumoh ini bisa terjadi karena fungsi motilitas saluran cerna bayi belum berkembang dengan sempurna.

3. Konstipasi

Gangguan saluran cerna yang terjadi pada bayi usia 6 bulan ke atas dengan kondisi kesulitan atau jarang buang air besar. Gejala ini bisa terjadi sampai 2 minggu lamanya. Konstipasi dibagi menjadi 2; konstipasi fungsional yang biasa terjadi pada anak dan konstipasi akibat kelainan organ disebabkan oleh gangguan organ dan sifatnya bisa berbahaya.

Apa sih dampak bagi si bayi di masa 2 tahun pertama seandainya permasalahan saluran cerna ini tidak di atasi? Anak yang sering infeksi akan kehilangan kesempatan tumbuh kembang di masa emas tersebut. Sedangkan, anak dengan masa emas terjaga ini akan mendapatkan tumbuh kembang baik fisik, perkembangan kognitif, emosi dan sosial yang baik.

Oh ya, gangguan saluran cerna fungsional ini bisa disebabkan oleh 3 hal; 1. Faktor biologis. 2. Psikologis. 3. Lingkungan maupun budaya.

Gangguan Saluran cerna Akibat Alergi Susu Sapi

Pembahasan terakhir, alergi susu sapi. Mungkin banyak di antara kita semua yang tidak asing dengan  bayi yang alergi susu sapi. Gejala dari alergi susu sapi bisa muncul di mana saja. Seperti kulit, saluran nafas, sistemik, dan saluran cerna.

Gejala alergi susu sapi ringan sampai sedang pada umumnya sering terjadi pada anak muncul di saluran cerna yang persentasenya mencapai 50-60%. Seperti gumoh, muntah, diare, konstipasi, anemia, darah pada fases sampai pada umumnya terjadi kolik.

Gejala anak alergi pada susu sapi bisa muncul secara cepat kurang dari 2 jam setelah minum susu ataupun lambat 2 – 72 jam setelah minum susu sapi.

Gangguan saluran cerna fungsional dengan gangguan saluran cerna akibat alergi ini bisa sangat mirip gejalanya. sehingga, orangtua perlu memperhatikan gejala-gejala yang ada serta mengkonsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Lalu, kapan anak harus dikonsultasikan ke dokter? Jika gejala gangguan saluran cerna atau alergi terus berlanjut atau bahkan jika sudah menunjukkan tanda bahaya untuk si kecil.


Nah, buat para orangtua di rumah. Tak perlu khawatir kesulitan membedakan gangguan saluran cerna fungsional dan gangguan saluran cerna akibat alergi susu sapi. Karena, Danone Indonesia mulai 1 November 2021 akan merilis website Allergy Tummy Checker yakni inovasi digital sebagai alat deteksi dini untuk para ibu di rumah mengetahui gejala gangguan saluran cerna tersebut mengarah ke mana. Adapun website yang nantinya bisa dikunjungi di www.bebeclub.co.id

Wah, semoga website Allergy Tummy Checker bisa memberikan konstribusi dan manfaat besar untuk semua para ibu di Indonesia dalam menjaga si buah hati ya. Semoga dengan adanya pembahasan gangguan saluran cerna fungsional dan akibat alergi susu sapi ini bisa bermanfaat untuk Sobat Blogger semua di mana pun berada.

 

 

 

nursaidr
nursaidr Saya biasa dipanggil Said. Aktivitas sekaligus pekerjaan saya saat ini sebagai fulltime bloger. Biasa menulis tentang apa? Apa saja, selama tulisan itu mengandung nilai informasi yang bermanfaat untuk pembaca.

Posting Komentar untuk "Waspada, Gangguan Saluran Cerna Fungsional Rentan Serang Bayi"