Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selamat Membaca

Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa, Sejumput Kebahagiaan Idul Adha ke Pelosok Daerah


Halo Sobat Blogger, bagaimana kabarnya? Lama kayaknya nih saya gak nanya kabar begini di salam pembuka. Oh ya, beberapa hari yang lalu. Saya sempat buat livetweet dan post instagram. Pada post kultweet, saya menceritakan mengenai perkebunan program pemberdayaan Dompet Dhuafa (DD) di Subang. Di akhir, saya kan ngasih janji tuh ya, mau cerita juga soal program pemberdayaannya mengenai peternakan domba.

tebar hewan kurban dompet dhuafa



Keesokan harinya saya buat post ig, dan sedikit cerita kalau saya abis main di peternakan domba DD. Nah, menepati janji. Pada postingan ini, saya mau berbagi pengalaman seru nih rasanya main ke peternakan domba di Subang kemaren. Kayak apa serunya? Apa yang saya dapet selama kunjungan? Dan ada manfaat apa dari hasil peternakan domba ini kepada masyarakat sekitar dan luar lainnya? Kuy ah, ambil posisi ternyaman Sobat Blogger buat betah-betahin baca cerita saya ini. Selamat membaca.

Alasan Saya Kepengen Banget Ikut SocioTrip Kurbanesia Dompet Dhuafa

Mengenang masa di tahun 2015 lalu. Saya pernah ikut kegiatan volunter atau kerelawanan selama 2 bulan di suatu lembaga amal zakat yang khusus membina anak-anak muda melalui program-program sosialnya. Dimulai briefing di Jakarta, dijelaskan kalau saya akan mendapatkan beberapa tugas di Surabaya nanti. Kegiatan tersebut dobagi menjadi sosial, fundraising dan bisnis.

Kegiatan sosial ini seperti mendatangi panti asuhan yatim piatu lalu memberikan edukasi tematik yang sudah dibuat serta memberikan nutrisi kepada anak-anak panti. Kunjungan ke panti juga mencari anak-anak berprestasi yang tidak mampu untuk diberikan beasiswa. Bila tidak salah, Dompet Dhuafa juga ada program beasiswa kepada anak-anak tidak mampu ini.

Kegiatan fundraising mengunjungi area perkantoran untuk persentasi sistem donatur atau sedekah. Dan terakhir kegiatan bisnis yang salah satunya adalah belajar seputar dunia peternakan. Sebenarnya banyak aneka kegiatan bisnis yang disiapkan, seperti ternak lele dan lainnya. Tapi, pada saat itu yang benar-benar matang adalah ternak kambing. Dan saya sangat tertarik sekali mengikutinya.

Singkat cerita, Sob. Program sosial saya di kota Surabaya berlangsung begitu padat dan ditambahkan mendapatkan tugas kerelawanan di Bali. Kegiatan saya di Surabaya dan Bali pun sebenarnya juga disempat-sempatkan untuk liputan Majalah. Saya pun akhirnya jadi tidak sempat mendapatkan waktu untuk belajar bisnis ternak kambing tersebut. Memang tujuan awalnya menjadi relawan. Ya, tugas utama saya memang menjalankan program-program yang sifatnya sosial. Karena program bisnis itu kegiatan lainnya berdasarkan kenaikan jenjang relawan.


Makan Siang bersama Blogger dan Media SocioTrip Dompet Dhuafa

Nah, ketika saya dapat info kalau DD ngadain acara SocioTrip kunjungan ke Peternakan Domba di Subang. Saya senang sekali. Keinginan saya buat main ke peternakan kambing dan sekaligus belajar soal ternak akhirnya bisa terwujud. Sejujurnya, belum ada rencana buat bisnis kambing. Tapi, rasa penasaran di tahun 2015 lalu ingin melihat pengelolaan ternak kambing, dapet ilmu soal ternak hewan masih aja ada. Alhasil, senanglah saya bisa ikutan kegiatan SocioTrip ini. Apalagi, saya juga berkesempatan ke perkebunannya. Jadi bisa kunjungan 2 tempat, perkebunan dan peternakan.  


tebar hewan kurban dompet dhuafa


Oh ya, berbicara soal DD. Sebenarnya lembaga dari komunitas relawan anak-anak muda yang saya ikuti berteman akrab antar pendiri. Sepaham saya, beberapa kali pendiri DD Pak Eri Sudewo ini diundang sebagai pembicara. Termasuk, ketika saya mengurus kegiatan diskusi perkumpulan lembaga zakat di Indoensia tahun 2016 lalu yang mengundang Pak Eri Sudewo sebagai pembicara.

Sejak saat itu, saya jadi mengikuti terus kegiatan beliau di socmednya, khususnya facebook. Statusnya beliau selalu berfaedah soalnya. Tahun kemaren kalau tidak salah beliau merilis buku yang berjudul DDWAY. Awal bukunya rilis saya udah mau beli. Tapi, gak jadi mulu malah beli buku lainnya. hehe ada yang udah beli bukunya?

Otw Subang: Berkenalan dengan Perkebunan dan Peternakan Dompet Dhuafa

Sekitar pukul 05.45 saya sudah berangkat dari rumah ke kantor Gedung Filantropy Dompet Dhuafa di kawasan Pejaten. Sesampainya saya di sana, nampak saya temui Mas Imawan, Mba Yayat, Mba Uci udah ngedeprok di luar gedung. Ya, maklum. Pagi-pagi buta pastinya kantor masih tutup belum ada yang datang. Menunggu hingga pukul 07.30 dan semua teman-teman blogger dan media kumpul. Kami pun akhirnya meluncur ke Subang.

Perjalanan menuju dilalui banyak canda tawa. Ya, isi mobil yang saya isi blogger gesrek semua soalnya, Sob. Tapi, karena mereka jadinya seru. Hehe Gak usah saya sebutin nama ya, nanti mereka viral lagi gara-gara ini. Hehe

tebar hewan kurban dompet dhuafa


Singkat cerita, pukul 12.00 kami sampai di lokasi perkebunan dan peternakan. Nampak awal yang saya lihat adalah hamparan perkebunan nanas sepanjang mata memandang. Maaf, saya gak lihat bayang wajah kamu dalam perjalanan ini duhai eneng yang namanya tersembunyi di dalam dada, dan tersebut di dalam doa. Eaaa

Sampai di puncak perkebunan, terlihat ada beberapa gazebo dengan kekohonan kayunya. Beberapa gazebo ada yang berukuran sedang yang nampak sudah berjejer rapi nanas dan bingkisan lainnya. Celetuk saya dalam hati sih, “Asik pulang bawa nanas Subang nih. Hehe”


tebar hewan kurban dompet dhuafa


Kami pun berkumpul di Gazebo besar untuk melanjutkan acara pembukanya. Oh ya, setelah solat zuhur, saya dan rekan blogger dan media lainnya langsung disuguhkan aneka buah hasil panen perkebunan mereka. Udah tersedia, sate nanas dan buah naga, puding buah naga, dan es peras buah nanas. Wah, sate nanas dan es peras buah nanasnya nyegerin banget sumpah. Manis-manis asam seger gitu.

tebar hewan kurban dompet dhuafa


Setelah selesai solat dan makan. Pembukaan acara pun dimulai, dan dilanjutkan kunjungan ke Peternakan Domba Dompet Dhuafa. Pada kunjungan ini, kami dibagi 3 kelompok. Di mana 1 kelompok terdiri dari 13 tim. Simpelnya, ya udah, tim saya ambil dari geng satu mobil itu. Dan kami siap berkunjung ke peternakan domba. Domba, im cooming.

Peternakan Domba: Melihat (quality control) Domba, Belajar Membuat Pakan dari Limbah Pertanian Hingga Cari Tahu Perawatannya

Perjalanan saya ke peternakan domba dipandu oleh Mas Adin. Sesampainya di Kandang Penggemukan domba, Mas Adin pun mulai memberikan penjelasan informasi-informasi terkait kandang domba ini. Dijelaskan, pada peternakan domba ini, Dompet Dhuafa mengadopsi sistem integreted farming. Di mana tidak ada limbah yang terbuang. Sehingga, pada limbah pertaniannya, DD mengubahnya menjadi pakan ternak domba. Begitupun sebaliknya, Sob. Limbah ternak domba di sini dibuat pupuk pertanian.

tebar hewan kurban dompet dhuafa


Peternakan domba di sini disediakan juga untuk menyiapkan program Tebar Hewan Kurban menjawab panggilan zaman. Di mana DD ingin semua lapisan masyarakat di pelosok daerah, mampu menikmati santapan hewan kurban saat idul adha sebagaimana yang dirasakan kebanyakan masyarakat kota.

Diceritakan, ada salah satu desa di daerah Sukabumi yang jarak tempuhnya hanya sekitar 6-7 jam dari perkotaan. Di mana di desa tersebut ternyata belum pernah merasakan hewan kurban. Melihat fakta ini, DD berusaha menebar hewan kurban hingga ke pelosok daerah. Hingga, kebahagiaan menyantap hewan kurban sebagaimana yang banyak saya dan Sobat Rasakan juga bisa dinikmati mereka-mereka yang berada di daerah pelosok.

Melalui program Tebar Hewan Kurban, DD melakukan pendistribusian daging kurban. Tentu, daging-daging hewan yang didistribusiksan ini akan melewati proses quality control sesuai standar-standar yang ditentukan. Seperti standar bobot hewan kurban, kesehatan serta usia layak hewan kurban.

tebar hewan kurban dompet dhuafa


Sesambil melihat-lihat domba-domba di kandang penggemukan, saya pun sembari mendengarkan penjelasan Mas Adin. Di peternakan kandang penggemukan ini ada sekitar 160 ekor domba. Domba-domba yang diadopsi di sini merupakan jenis dari domba ekor gemuk Sob. Info aja, jenis domba ada 4: Domba Garut, Domba Ekor Gemuk, Domba Ekor Tipis, dan Domba Priyangan.

Di sini ada standar domba yang bisa dan siap didistribusikan sebagai domba sembelih idul adha nanti. Standar tersebut sesuai degan bobot berat badan. Ukuran standar kategori biru memiliki bobot 23-28 kg dijual seharga Rp 1.975.000. Dan yang premium 29 sampai 35 kg punya harga Rp 2.975.000. Domba paling kecil, berat badan 20kg. Namun, domba ini termasuk yang tidak layak atau gak masuk quality control dan akan diperjual belikan di pasar lokal. Sebagai hewan kurban, DD tetap melihat aturan syariahnya seperti usia domba masuk usia 1th dan sapi usia 2th. Dan domba pun tidak sakit atau cacat.

Oh ya, selain domba. Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa juga mendistribusikan hewan ternak sapi. Standar bobot sapi di DD sendiri 250-300 kg dan dijual seharga Rp 13.500.000.

Oh ya, saya pun sempat bertanya bagaimana mebedakan domba yang sakit dan domba yang sehat? Berdasarkan penjelasan yang saya terima nih Sob. Domba yang sehat memiliki ciri-ciri lincah, mata cerah, di bawah hidung nampak basah mengkilap. Kotorannya pun normal, bulat, tidak keras dan gak encer. Jadi, bila dalam satu kandang terlihat 1 domba lemes. Bisa jadi sedang sakit. Mesti dilakukan pengecekan sesegera mungkin.


tebar hewan kurban dompet dhuafa

Sesambil berpindah tempat, ke lokasi proses penggilingan limbah nanas. Dijelaskan soal pakan domba. Seperti yang diinfokan, kalau di sini limbah pertanian pun bisa diolah menjadi pakan domba. Walau tetap memberikan makan domba-domba dengan rumput, di sini domba-domba juga diajarkan untuk makan sumber pakan utama pengganti seperti jerami padi, limbah kulit nanas, daun nanas dan pohon-pohon kayu.

Pengolahannya pun nanti melalui proses fregmentasi terlebih dahulu. Nutrisi yang diperlukan tetap terpenuhi seperti karbohidrat ditambahkan dengan 10% dedak padi, sedangkan kadar gula sebagai stamina domba dari 5% molase (tetes tebu/kecap/gula).

Oh ya, Sob. Di sini, domba-domba benar-benar dijaga kesehatannya loh. Jadi, setiap hari itu ada 4x proses kontroling kandang. Pagi jam 06.00, siang 12.00, sore 18.00 dan malam 00.00. proses vaksinasi pun diberikan 3 sampai 4 bulan sekali.

Di sini, bila ada domba yang sakit, akan langsung segera di atasi, termasuk pemanggilan dokter hewan. Jadwal rutinnya, dokter hewan berkala dilakukan 2 bulan sekali. bisa dipastikan, domba-domba di sini benar-benar terawat. Selain itu, perkebunan dan peternakan di sini pun juga sudah bekerjasama dengan dinas peternakan dan pertanian loh. Salut, sama dinas setempat yang mau mendukung program Tebar Hewan Kurban (THK) ini.

Sejarah Program Tebar Hewan Kurban di Subang yang Dimulai dari program Indonesia Berdaya

tebar hewan kurban dompet dhuafa

Waktu menunjukan pukul 14.00. Setelah puas berfoto, di kandang domba dan perkebunan. Saya dan rekan-rekan blogger, media lainnya kembali ke gazebo untuk sedikit diskusi penjelasan mengenai program pemberdayaan ternak domba ini. Acara terakhir ini dilanjutkan dengan sharing bersama Mas Satria dari Divisi Ekonomi Dompet Dhuafa.


tebar hewan kurban dompet dhuafa


Doi menceritakan sedikit banyaknya nih Sob awal mula berdirinya tanah lapang di Subang ini yang menjadi kepemilikan program pemberdayaan DD. Dompet Dhuafa ini berdasarkan penuturannya memiliki 3 program pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi. 2 di antaranya Kebun Indonesia Berdaya dan Program Sentral Ternak.
tebar hewan kurban dompet dhuafa


Di Subang ini, awal mula berdiri program Kebun Indonesia Berdaya yang diprakarsai oleh para tokoh Ippho Santosa, Ust. Yusuf Mansur, artis Teuku Wisnu dan lainnya. lannjut ke intinya, program pemberdayaan masyarakat DD ini dilakukan dengan membeli lahan produktif yang nantinya dimanfaatkan untuk kesejjahteraan dhuafa. Di Subang ini, telah terbeli lahan seluas 10 hektar yang dibantu juga dari hasil penggalangan dana masyarakat sekitar. Dan ditahap awal, terwujudlah Kebun Indonesia Berdaya dengan keberhasilannya mengelola aneka jenis pohon buah-buahan seperti Nanas, Jambu Kristal, Buah Naga dan Jeruk.

Baru deh nih Sob, setelah sukses dengan program perkebunan. Dibuatlah program sentral ternak di Subang yang juga menjadi wadahnya penyaluran hewan kurban -Tebar Hewan Kurban (THK)- ke pelosok daerah. Khususnya, sentral ternak di Subang ini difokuskan penyebran pelosok daerah Subang dan Bogor.


tebar hewan kurban dompet dhuafa

Berbicara soal program Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa. Berdasarkan dari booklet DD yang saya baca. THK ini sudah ada sejak tahun 1994, yang diawali dengan nama “Menebar 999 Hewan Kurban”. Barulah pada tahun 1998 berganti nama menjadi Tebar hewan Kurban. Btw, umur saya baru 1 tahun itu. Dan DD udah tebar hewan kurban aja. Keren sih ini.

Hingga kini Sob. Berdasarkan laporan di tahun 2017, THK DD sudah mendistribusikan hewan kurban di 1310 desa, 455 kecamatan, 118 kabupaten, dan 19 provinsi di Indonesia. Sedangkan untuk wilayah luar negeri, dijelaskan oleh Mas Satria sudah didistribusikan ke Filipina, Myanmar, Timor-Timor,  Suriah, Palestina dan Rohingya.

Cita-cita dari diwujudkan program ini adalah upaya mendistribusikan berkah hewan kurban ke daerah-daerah terpencil melalui pemberdayaan kelompok peternak lokal yang mandiri. Jadi, melalui ternak sentral inilah, dompet dhuafa berusaha mengundang masyarakat lokal untuk bisa hidup mandiri baik secara finansial sampai keilmuan melalui program ternak sentral ini.


tebar hewan kurban dompet dhuafa
Pak Amut
Salah satu masyarakat lokal yang mengikuti kegiatan program pemberdayaan sentarl ternak adalah Pak Amut, ketua kelompok pengelola domba. Pak Amut bercerita, betapa banyak manfaat yang sudah ia dan keluarganya dapatkan selama mengikuti program pemberdayaan DD. Mulai dari peningkatan hasil ekonomi sampai keilmuan seputar budidaya ternak domba.

Pak Amut yang sebelumnya memang sudah melakoni pekerjaan sebagai pengelola kambing menuturkan bila keuntungan dari program ini berdasarkan ukuran bobot domba. Sebagaimana yang jelaskan di atas, domba-domba di sini yang berhasil dijual sudah ada standarnya. Seperti standar minimal 23-28 diharagai Rp 1.9 juta/ekor dan domba premium Rp 2.9 juta/ekor. Sehingga, hasil penggemukan yang diperoleh pak Amut ini akan dihitung dari bagaimana ia memanaj keuangan dalam mengurusi domba-dombanya.

Oh ya, hal menarik dari program pemberdayaan ekonomi ini. Bagi para calon peternak yang sudah lulus kualifikasi, akan mendapatkan pembayaran dimuka 6 bulan sebelum domba dijual. Bisa dibilang, biaya ini sebagai modal awal dalam berbisnis domba bersama Dompet Dhuafa. Wah, kalau kaya gini sih pasti enak banget kan. Masyarakat lokal mendapatkan modal, dapet keuntungan, dan dapet ilmu juga.

Adapun syarat untuk bisa menjadi peternak dalam program pemberdayaan ini seperti:
1. Dhuafa dengan pendapatan di bawah UMR Subang.
2. Kepemilikan bangunan, kendaraan, elektronik yang sudah dinyatakan lulus survey tim kelayakan mitra.
3. Jumlah tanggungan yang sesuai dengan pendapatan.

Jadi, itu dia Sobat Blogger hasil jelajah satu harian saya ke perkebunan dan peternakan Dompet Dhuafa di Subang. Mulai dari melihat-lihat perkebunan nanas, buah naga sampai mencicipi hasil panennya. Lalu, berkesempatan melihat langsung ternak domba, mendapatkan informasi mengelola pakan domba dari limbah pertanian, mengetahui hewan sakit dan sehat, kontroling domba, sampe diskusi dengan mitra ternak Dompet Dhuafa.


tebar hewan kurban dompet dhuafa


Penutup, saya mencoba ambil kesimpulan mengenai program Tebar Hewan Kurban (THK) untuk meyakinakan Sahabat Blogger semua di sini kalau mau berkurban di Dompet Dhuafa. Mengapa harus berkurban di Dompet Dhuafa?
1. Membayar kurban mudah dengan layanan online: klik Kurban Dompet Dhuafa.  Pembayaran pun sekarang juga sudah bisa dilakukan di indomaret. Secara keseluruhan, kurban bisa dilakukan melalui SMS, WA, website, email, telpon. Kontak whatsapp dan sms di no 08121292528. Email: layandonatur@dompetdhuafa.org
2. Hewan kurban akan didistribusikan secara merata hingga ke pelosok daerah dan daerah konflik.
3. Hewan yang dijadikan kurban sudah dengan penilai standar mutu berkualitas. Seperti, bewat badan hewan kurban, kesehatan dan fisik tidak ada cacat, pemotongan sesuai syari dan terpenting didistribusikannya tepat sasaran ke pada masyarakat kategori wiayah kurang mampu.
4. Banyak gerai THK Dompet Dhuafa yang sudah tersebar luas di wilayah Jabodetabek. Seperti Puri Indah, Daan Mogot, JAAC Thamrin City, Cibubur Junction, Pejaten Village, Lippo Mall Kemang, Cimanggis Junction, Supermall Karawaci, Grand Mall Bekasi, Pondok Gede, Grand Cibubur, Depok Town Square, Foodmary Fresh Cilandak Town Square.
5. Terakhir, Sobat Blogger yang berkurban di DD telah membantu mitra ternak THK pada hidup yang lebih mandiri.

Salam Idul Adha, mari tebarkan hewan kurban. Semangat menebarkan kebahagiaan ke pelosok daerah. Terima kasih sudah membaca.
nursaidr
nursaidr Saya biasa dipanggil Said. Aktivitas sekaligus pekerjaan saya saat ini sebagai fulltime bloger. Biasa menulis tentang apa? Apa saja, selama tulisan itu mengandung nilai informasi yang bermanfaat untuk pembaca.

7 komentar untuk "Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa, Sejumput Kebahagiaan Idul Adha ke Pelosok Daerah"

Valka 11 Agustus 2018 pukul 19.05 Hapus Komentar
wah asik banget ya jalan-jalan ke Subang sambil belajar cara beternak kambing. Salut banget dengan DD yang selalu menjaga kualitas hewan ternaknya dan mengirimkannya ke banyak daerah di Indonesia bahkan sampai ke luar negeri. Keren banget ya, bangga deh! (Linda)
Valka 12 Agustus 2018 pukul 01.37 Hapus Komentar
Ini dia yang saya suka dari Dompet Dhuafa. Program-programnya selalu inovatif dan menjawab kebutuhan masyarakat. Adanya THK Kurbanesia membantu banget. Selain menciptakan pemerataan penyeberan daging kurban, sebenarnya juga bagian dari dakwah Islam. Keren lah pokoknya!
Ida Tahmidah 12 Agustus 2018 pukul 10.53 Hapus Komentar
Keren ya Dompet Dhuafa membantu penyebaran hewan kurban hingga lebih merata :)
Dzulfikar 12 Agustus 2018 pukul 11.46 Hapus Komentar
Pas cobain nanasnya ternyata lebih manis dari buah naga
Mporatne 12 Agustus 2018 pukul 22.15 Hapus Komentar
Pengecekan sampai 3-4 kali agar kambing tidak kekurangan makanan, menjaga kesehatan dan juga tidak terjadinya kehilangan kambing
Awan 13 Agustus 2018 pukul 10.17 Hapus Komentar
Asyik bangat ya bisa jalan-jalan ke perkebunan dan peternakan Dompet Dhuafa apalagi bisa dapat banyak ilmu dan pengalaman menarik terkait ternak kambing dan domba.
Okapi note 13 Agustus 2018 pukul 16.14 Hapus Komentar
Kayaknya udah agenda wajibnya dompet dhuafa untuk persiapan kurban ya. Semakin percaya dan masyarakat lebih dimudahkan dengan layanan memilih hewan kurban yang baik. Mudah-mudahan tahun depan bisa kurban deh amin ya Allah