Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selamat Membaca

Penjual Kopi & (cinta) Bangsawan

Nenek tua
Penjual kopi
Tubuhnya sudah renta
Seperti kopi yang dibuat, anta
Kopi
Tunggu dik
Kulihat tangannya
Menuangkan air kehidupan
Memutar lengan, ke kiri ke kanan
Dan
Ting ting ting
Ia mengetuk sendok
Menguatkan magic, menghipnotis bangsawan
Ini
Kopinya
Silahkan diminum tuan
Rasanya nikmat, hingga aku tak perawan
Kopi
Oh, kamu
Terima kasih
Dan ini secangkir perih
Kopi
Oh, kamu
Terima perih
Untuk kisah yang sedih
Kopi
Oh, kamu
Ya, aku si bangsawan
Menghilangkan magic si perawan
Hei nenek tua yang tidak perawan
Masih saja kau setia berjualan
Untuk apa?
Cinta
.
"Ayah..."

Tangsel, 2014

nursaidr
nursaidr Saya biasa dipanggil Said. Aktivitas sekaligus pekerjaan saya saat ini sebagai fulltime bloger. Biasa menulis tentang apa? Apa saja, selama tulisan itu mengandung nilai informasi yang bermanfaat untuk pembaca.

Posting Komentar untuk "Penjual Kopi & (cinta) Bangsawan"