Ibumu, Ibumu, Ibumu dan Ayahmu
Ibumu, Ibumu, Ibumu dan Ayahmu
Ibu
Ya itulah suara hati saya sabagai
penulis untuk ibu saya, bagaimana dengan Anda? Ayo berilah satu karangan puisi
untuk ibu Anda, saya akan menjamin ibu Anda akan merasa bahagia mendapatkan
puisi dari Anda. Bagi mereka kasih sayang yang tuluslah yang mereka butuhkan
dari Anda, mereka tak akan pernah meminta balas jasa dari Anda, mereka selalu
ikhlas atas apa yang mereka berikan untuk Anda.
“Ibumu,
ibumu ibumu dan ayahmu” (@Manjaddawajadaa). Dari sini kita mengetahui bahwasannya derajat seorang ibu itu lebih
tinggi dibandinkan dengan derajat seorang ayah. Sembilan bulan ibu mengandung
kita, Sembilan bulan bulan juga ibu selalu membawa kita kemanapun dia pergi, tak
pernah lelah disetiap langkahnya membawa kita.Ibu, hanya untuk satu waktu
engkau mengorbankan nyawamu demi melahirkan kita.Sungguh pengorbanan yang tak
bisa kita balas dengan apapun.
Ibu,
terima kasih engkau telah merawat kami. Kasih sayang tulusmu kan selalu
kami terima dan kami balas dengan kasih
sayang tulus kami. Mungkin, Cuma itu yang bisa kami berikan untukmu ibu. Tapi
percayalah, bahwa kami akan selalu menyayangimu sampai akhir hayat kami.
Ok
lanjut kita membahas tentang ibu, apa sih yang ada dibenak Anda tentang seorang
ibu? Apakah seorang yang cerewet dan bawel.Mungkin di antara Anda ada yang
mengatakan seperti itu, karena memang itulah ibu. Dia yang akan selalu
mengawasi kita, dia yang akan selalu menasehati kita, dia yang selalu ingin
mendengarkan keluh kesah kita. Berbeda dengan karakter seorang ayah.Iwan Fals berkata
dalam salah satu lagunya,
Ribuan
kilo jalan yg kau tempuh
lewati
rintangan untuk aku anakmu
ibuku
sayang masih terus berjalan
walau
tanpa kaki, penuh darah… penuh nanah
seperti
udara… kasih yang engkau berikan
tak
mampu ku membalas ibu…ibu…
sungguh
penghayatan lagu yang sangat mendalam, begitu baik kata demi kata yang ia
ciptakan, bait demi bait. Semuanya begitu indah untuk didengar.Terima kasih
Iwan Fals, ciptaan lagu yang sangat indah dan menyentuh untuk kami renungkan.
Dari
lirik lagu tersebut dapat kita lihat betapa beratnya perjuangan seorang ibu,
ribuan kilo mereka menempuh jalan perjuangan demi kita, dengan berbagai macam
rintangan dan masalah.Walau seperti itu, mereka tak pernah menyerah untuk
berjuang demi kita, mereka masih terus berjalan dengan semangat dan kasih
sayang mereka. Walau tanpa kaki yang sudah penuh darah dan penuh nanah mereka
akan terus berjuang demi kita sang anak. Ibu, begitu dasyat pengorbanan mereka,
begitu kuat tekad perjuangan mereka, begitu besar semangat perjuangan mereka,
dan yang terpenting semua itu mereka lakukan tulus dan ikhlas untuk
kita.Sehingga, kasih sayang yang mereka berikan kepada kita seperti udara yang
tak bisa kita genggam dan kita berikan kepada mereka. Itulah ibu…
Banyak yang bilang ibu itu orang
yang paling cerewet dan paling bawel.Mereka selalu mengoceh kapanpun mereka
mau. Ketika kita ingin pergi saja, pasti akan banyak timbul pertanyaan dari
mereka. Seperti, “Mau
kemana kamu nak, dengan siapa kamu akan pergi, naik kendaraan apa kamu akan
pergi, berapa lama kamu akan pergi, untuk keperluan apa kamu akan pergi dan
banyak lagi”.Padahal kita hanya ingin pergi saja, yang di mana kita sudah biasa
untuk melakukan hal-hal seperti ini.Tapi, ya itulah ibu. Mereka tidak akan
pernah lelah untuk bertanya tentang kita. Mereka akan selalu memberikan
perhatiannya untuk kita. Dan hal itulah yang hanya bisa ibu kita lakukan untuk
menunjukan kepedulian mereka terhadap kita.
Saya tahu, setiap anak pasti selalu
memiliki perbedaan pendapat dengan ibunya, entah itu permasalah pergaulan,
pacar, pekerjaan, cita-cita, hobi dan masih banyak lagi.Dan terutama permasalah
ini banyak terdapat pada anank remaja yang baru memasuki masa-masa remaja
mereka.Karena pada saat itulah pikiran mereka mulai terbuka luas, mereka mulai
bisa mengexplore hidup mereka, mereka
selalu ingin mengetahui dan memasuki hal-hal yang belum pernah mereka
alami.Namu begitu, mereka terkadang tidak mengetahui benar atau salahnya
hal-hal yang telah mereka lakukan.Sehingga, saat mereka bercerita atau ibu
mereka mengetahui kegiatan mereka yang menurutnya benar, pasti langsung terjadi
perdebatan antara ke duanya.
Di sinilah hal yang saya takutkan,
seorang anak yang baru memasuki masa remajanya belum bisa mengatur emosi
mereka, mereka belum bisa berfikir lebih mendalam lagi atas apa yang telah
mereka kerjakan. Dan ketika mereka dalam keadaan seperti ini, biasanya yang
akan lebih unggul dari diri mereka yaitu emosi mereka bukan pikiran mereka. Mereka
akan dapat membantah dan memarahi ibu mereka karena hal yang mereka anggap
benar. Seihingga terjadinya pertukaran karakter, di mana yang seharusnya seorang
ibu yang menasehati dan memarahi anak, di sinilah seorang anak yang akan menasehati
dan memarahi seorang ibu. Sungguh menyedihkan melihat peristiwa ini.
“jangan
pernah kamu membentak/memarahi orangtuamu khususnya ibumu, karena hal yang
menyakitkan dalam hidup mereka adalah di saat anaknya membentak/memarahi
mereka.” (@nursaidr_93).
“Ya Allah,
lembutkanlah suara dan tutur ucapankuketika berbicara kepada bapak ibu.”
(@TerimakasihIBU)
Tahukah Anda, nasehat seorang ibu
hanyalah bentuk perwujudan nyata dari kasih sayangnya, ia tidak ingin anaknya
terjerumus atau masuk ke dalam hal-hal yang negatif. Ia hanya sekedar
menasehati berdasarkan pengalaman mereka saat mereka muda seperti kita. Oleh
karena itu, jangan sampai kita menolak atau membantah semua nasehat ibu kita.
Jika mereka memarahi atas perbuatan kita, maka kita cukup menerima semua
ocehannya, kita berikan senyuman manis kepadanya, jika ibu kita sudah selasai
memarahi kita, baru di sinilah kita berbicara. Kita yakinkan kepada ibu kita
bahwa perbuatan yang kita lakukan mereka benar.Etsss tunggu, itu kalau Anda
memang benar ya.Kalau Anda memang sudah merasa bahwa perbuatan yang Anda
lakukan tidak baik, makaAnda diam dan mengakui kepada ibu Anda kalau perbuatan Anda
itu tidak benar. JanganAnda yang malah balik menasehati, apa lagi sampai
memarahi. Dan ingat, jika Anda sudah melakukan hal seperti ini jangan berharap
ibu Anda bisa berfikir positif atas apa yang Anda kerjakan. Ibu Andaakan
berfikir bahwa, “baru memasuki hal-hal yangAnda yakini anggap benar saja sudah
membuat Anda tidak mau mendengarkan nasehatnya, malah memarahinya. Apalagi jika
Anda sudah memasukinya lebih lama, pasti Anda akan melakukan hal yang lebih
dari ini.”
Oleh karena itu, jika Anda mengalami
perbedaan pendapat dengan ibu Anda, maka Anda harus menunjukan dan membuktikan
bahwa apa yang Anda lakukan itu benar. Dan saya yakin, pasti ibu Anda mau
mendengarkan dan melihat hasil dari apa yang Anda yakini. Karena ibu Anda juga
tidak akan memaksakan kehendaknya sendiri, iya akan mau berkompromi denganAnda.
Pada
saat ini sudah banyak kasus-kasus seorang anak remaja kabur dari rumah, itu
sudah bukan hal yang asing lagi untuk kita dengar. Dan mungkin di antara Anda
para pembaca pernah melakukan hal tersebut juga! Itu mungkin loh ya, ya semoga
para pembaca di sini memang anak-anak yang baik.Amin.
Pada kasus kali ini biasanya lebih
banyak terjadi pada saat kita tidak mendapatkan apa yang kita minta, sehingga
kita melakukan tindakan berupa kabur dari rumah. Tahukah Anda, seberapa
fatalnya tindakan yang kita lakukan ini?
Befikirkah Anda, seberapa
khawatirnya seorang ibu memikirkan Anda,
seberapa repotnya ibu Anda menelpon ke
sana ke sini, pergi kerumah teman Anda yang satu ke teman yang lain, berapa
tetes air mata yang ibu Anda keluarkan hanya untuk Anda? Sungguh miris saya
melihat keadaan yang seperti ini. Bayangkan, hanya demi Anda, seorang ibu rela
melakukan segalanya untuk Anda, sekarang apa yang bisa Anda perbuat untuk ibu Anda?
Pernahkah ibu Anda meminta balas jasa dari Anda?Menagih uang yang pernah mereka
berikan untuk Anda?Anda hitung pembelanjan Anda selama setahun, Anda jumlahkan
berapa banyak uang yang ibu Anda keluarkan untuk Anda selama Anda hidup. Pasti Anda
tak akan mampu untuk menggantikannya, belum lagi ditambah dengan jasa-jasa ibu Anda
selama Anda hidup. Sungguh kebaikan yang tak bisa dibalas dengan apapun. Kalau
sudah tahu seperti ini, masihkah Anda mau mendurhakai ibu Anda!
Ingat Allah berfirman, “Surga itu
terletak di bawah telapak kaki ibu.”
Sudah banyak kita mendengar dan
melihat kasus-kasus seorang anak yang di kutuk dengan ibunya, contoh yang
paling kita kenal yaitu malin kundang. Seorang anak yang melupakan dan tidak
mau mengakui ibunya sebagai orangtuanya yang akhirnya ia dikutuk menjadi sebuah
batu. Saya yakin Anda sering mendengarkan cerita ini, dan contoh lain dari
seorang anak yang berubah menjadi ikan pari yang dikutuk oleh Allah karena
menendang ibunya saat sedang solat.Mungkin masih banyak lagi contoh-contoh
seorang anak yang durhaka.Hanya saja saya bingung kepada anak-anak zaman
sekarang, mereka mengetahui semua itu, mereka sering melihat berita itu, tapi
kenapa masih banyak anak yang tidak bisa menghormati ibunya?Sungguh hanya Allah
yang tahu dan hanya Dia yang mampu menyadarkan anak tersebut dengan
hidayahnya.Amin.
Sekarang
saya ingin bertanya kepada Anda, siapa yang ingin bercerita dan menangis
dipangkuan ibu Anda layaknya Anda semasa kecil dulu?Ya, seharusnya kita
melakukan hal tersebut.Karena saya yakin ibu Anda ingin mendengarkan keluh
kesah Anda. Seperti syair lagu Iwan Fals ia bernyanyi,
Ingin
kudekat dan menangis dipangkuanmu
Sampai
aku tertidur, bagai masa kecil dulu
Lalu
doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan
apa membalas… ibu..
Ibu…
Ya
seperti ini lah seoang anak yang di inginkan oleh Iwan Fals.Atau mungkin inilah
Iwan Fals, ia ingin merasakan masa-masa kecilnya. Ia rindu berdekatan dengan
seorang ibu, Ia rindu dengan pangkuan seorang ibu, ia ingin sekali mengadu, menangis dipangkuan
ibunya hingga ia tertidur. Ia rindu mendengarkan doa-doa dari seorang ibu saat
ia dipangkuanya. Dan pada akhir lirik iapun bertanya, dengan apa seorang Iwan Fals
dapat membalas semua jasa-jasa ibunya?
Ya
semua itu bisa kita tanyakan kepada Iwan Fals secara langsung.
Selanjutnya saya ingin memberikan acungan jempol untuk akun
twitter @TerimakasihIBU, mengapa?. Ya, saya merasa sangat suka ketika melihat
salah satu tweet dari akun twitter
tersebut. dia menuliskan,
“TerimakasihIBU
telah mengajariku cara berjalan, kini biarkan aku yang memapah ketika kakimu
tak lagi sanggup untuk berdiri.”
Dari
tweet tersebut menggambarkan ucapan
terima kasih seorang anak kepada ibunya, yang di mana ia ingin membalas
jasa-jasa ibunya dengan cara merawatnya kembali ketika ibu mereka sudah tak
sanggup merawat diri mereka sendiri. Mungkin tweet ini sederhana, hanya saya masih banyakkah anak di zaman
sekarang ini yang tulus merawat ibu mereka yang sudah rentan tersebut? Karena
yang saya ketahui banyak anak zaman sekarang yang ketika ibu mereka sudah
rentan, sudah tak mampu lagi untuk merawat diri mereka sendiri, si anak malah
mengoper ibu mereka ke panti jompo dengan alasan “itulah cara yang terbaik
untuk ibuku”. Padahal tidak, cobalah bertanya apakah ibu Anda mau ketika mereka
dikirim ke panti jompo?Pasti tidak, karena mereka lebih berharap anak merekalah
yang akan merewat mereka. Kasih sayang dari seorang anaklah yang sangat mereka
harapkan.Dan semoga Anda bukan termasuk orang-orang yang seperti ini, Amin.
Mungkin masih banyak lagi tweet yang mereka tulis untuk ibu, dan
pasti semua itu akan sangat bermakna, hanya saja tinggal bagaimana kita
mempraktikan semua itu. Jangan sampai kita hanya membaca tweet tersebut namun kita tidak melaksanakan apa yang sebenarnya
ditujukan dari tweet tersebut.
Pengorbanan Terkahir dari Seorang
Ibu
Terakhir berbicara tentang seorang
ibu, setelah saya membaca sebuah buku “Berani Teriak, Berani Bertindak”
karangan Sulaiman Budiman saya menemukan sebuah kisah menarik dan patut
direnungkan, yang di mana kisah ini pernah saya lihat dari sebuah film pada
saat saya menduduki bangku SMP, namun kisah ini baru saya temukan lagi sekarang
dari buku tersebut. Kisah lengkapya adalah sebabgai berikut:
Di
sebuah desa tinggallah seorang ibu yang sudah keriput dimakan usia. Sekalipun
sudah tua, semangat hidup masih memancar di wajahnya.Ia terus berjuang untuk membesarkan
dan merawat anak satu-satunya yang baru saja kehilangan ayahnya, yang meninggal
dunia karena sakit parah.
Sekalipun
si ibu sangat menyangi anaknya, sang anak kerap kali membalas air susu ibunya
dengan air tuba. Ia kerap berkelahi, berjudi, dan yang membuat ibunya bersedih
adalah anak itu suka mencuri barang orang lain. Keluar masuk penjara adalah hal
biasa baginya.Dan hal itu tidak membuatnya kapok.Ia tetap saja mengulangi
perbuatan buruknya. Sudah berulang kali si ibu menasihati anaknya, tetapi ia
tidak pernah mau mendengar. Alhasil, sang ibu hanya bisa menangis dan meratapi
nasibnya yang malang.
Suatu
hari, sang ibu tidak sanggup lagi menghadapi sikap anaknya itu, dan ia pun
mengadu kepada Tuhan, “Tuhan kasihani hambamu yang sudah tua ini, tolong beri
kesadaran kepada anakku agar ia tidak berbuat dosa lagi. Aku ingin menyaksikan
putraku bertobat sebelum aku mati,” pinta sang ibu sembari meneteskan air
matanya. Namun, yang terjadi adalah sebaliknya, alih-alih berubah, sang anak
justru semakin larut dengan perbuatan jahatnya. Tentu saja, hal itu menambah
rasa sakit yang harus ditanggung sang ibu, yang selalu menanggung rasa malu
atas perbuatan anaknya.
Suatu
hari, anak muda itu kembali mencuri di rumah seorang penduduk desa. Namun, ia
tertangkap dan dihajar oleh massa yang sudah kesal dengan perbuatannya. Dan,
setelah babak belur, ia dibawa kehadapan raja untuk diadili.
Setelah
mempertimbangkan perbuatannya yang sudah berulang kali dan tidak ada sedikit
pun penyesalan dalam diri anak muda itu, maka raja memutuskan agar ia dijatuhi
hukuman pancung, yang akan dilaksanakan ke esokan harinya, tepat ketika lonceng
istana berdentang, pertanda pukul tujuh pagi.
Berita
itu tersebar keseluruh pelosok desa hingga akhirnya terdengar oleh sang ibu,
yang lanntas menangis tersedu-sedu menatapi nasib buruk yang akan menimpa
anaknya. Ia kembali berdoa memohon pengampunan dan pertolongan Tuhan.
“Tuhan
mohon beri pengampunan kepada anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua dan
tidak bisa mendidik anak ini yang menanggung dosanya.” Ungkap si ibu kepada
sang pencipta. Setelah mengadu kepada Tuhan, si ibu pergi menuju istana untuk
memohon pengampunan dari raja agar anaknya dapat dibebaskan.Namun, keputusan
raja telah bulat, anak itu harus tetap menjalani hukuman pancung.
Keesokan
harinya, pada waktu dan tempat yang telah ditentukan, penduduk desa
beramai-ramai mendatangi alun-alun kerajaan untuk menyaksikan pelaksanaan
hukuman. Semua peralatan sudah dipersiapkan, termasuk algojo yang akan
menghabisi nyawa anak muda itu. Namun anehnya, setelah waktu yang ditentukan
lewat, lonceng istana belum berdentang, padahal waktu telah menunjukan pukul
tujuh lewat lima menit. Hal ini membuat semua orang heran dan bertanya-tanya.
Di
tengah keheranan itu, tiba-tiba mereka melihat darah segar mengalir dari
lonceng istana. Seorang pengawal memeriksa asal darah tersebut. Dan, ia
terkejut ketika menyaksikan bahwa di dalam lonceng itu terdapat tubuh si ibu
tua yang sudah berlumuran darah darah sembari memeluk bandul lonceng,
membuatnya tidak berdentang. Inilah pertolongan terakhir yang bisa dilakukan
sang ibu untuk menyelamatkan anaknya. Menyaksikan pengorbanan ibunya, anak itu
hanya bisa meraung-raung, menyesali perbuatannya.
Anak
Manis yang Pengertian dan Anak Broken Home
Dan
terakhir untuk seorang ayah, saya tidak berbicara banyak hanya saja saya
mempunyai cerita yang menarik, ini cerita asli dan saya benar-benar melihat
langsung kejadian ini.
Di pagi hari tepatnya hari jumat
tanggal 25 mei 2012, ada seorang ayah dan seorang anak perempuan, umurnya
sekita 4-5 th. Mereka telihat sedang berada di sebuah warung kecil.Terlihat
mereka berdua sedang membeli sesuatu, dan terlihat oleh saya juga seorang anak
sudah memgang belanjaan dari anak tersebut dan juga dari ayahnya.Pada saat
ayahnya ingin membeli sebuah kue lagi, anak tersebut ikut meminta kue tersebut.
Dan sang ayahpun memberi sambil berkata, “Ini buat gue ngopi, masih aja lu
mau.”
Sang
anakpun berkata, “Ya udah deh, nih pake duit aku aja.” (sambil mejulurkan tangan
dengan memberikan uang Rp500. Sungguh seorang anak yang mulia, di usianya yang
masih balita ia mengerti perkataan ayahnya, ia mampu mencerna bahwa kue itu
memang dibutuhkan ayahnya untuk menemani secangkir kopi tersebut. Ya itu
perkiraan saya. Hehehe
Tapi
dari sini kita dapat mengambil hikmahnya, bahwa kita sebagai anak juga harus
mengerti bagaimana kedaan orangtua kita saat kita ingin memiliki apa yang kita
mau. Kita tidak bisa memaksakan kehendak kita saja, tapi kita juga harus
berfikir tentang kondisi orangtuaAnda.Dapatkah mereka mengabulkan permintaan Anda
saat ini, dan lain-lain.Sekiranya seperti itu.
Dan
tidak lupa saya ingin mengucapkan, “tetap bersabar, tetap kuat buat semua
anak-anak yang mengalami masa-masa broken
home, Anda harus mampu membuktikan bahwa Anda bisa bahagia, layaknya
anak-anak lainya.”Karena walau bagaimanapun Anda juga patut untuk bisa
mendapatkan kebahagian, dan ingat kebahagian tidak hanya bisa didapat oleh orangtua
saja, melainkan dari teman, sahabat, pacar dan lain-lain.
Satu
contoh seorang anak broken home yaitu
Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY),ya, kita tak akan menyangka bahwa beliau
juga seorang anak broken home.Bagaimana
bisa? Seorang anak broken home
menjadi pemimpin Negara? Itulah reality sebuah
kehidupan.Presiden kita tak mau berlarut-larut memikirkan hancurnya kehidupan
keluarganya, beliau tak mau menjadikan permasalahan keluarganya sebagai alasan
untuk menjadi seorang anak yang tidak bisa menggapi cita-citanya karena
permasalahan broken home, tidak bisa
menjadi orang yang sukses, dan lain-lain. Tetapi beliau menjadikan
permasalahannya sebagai motivasi untuk
menjalani hidup lebih baik, dan menjadikan permasalahan tersebut sebagai
perwujudan dari mimpi-mimpi, tujuan atau bahkan cita-cita beliau sebagai
Presiden Indonesia.
Sejak
usia remaja SBY sudah disaksikan pada perceraian ke dua orangtuanya, menurut
Majalah Tempo, akibat perceraian itu telah membuat penampilan SBY menjadi tidak
lagi bersih, dan SBY pun sudah terbiasa dengan penampilan rapi, maklum
keturunan ningrat.
Akibat
ditinggal sang ayah, SBY pun harus hidup sederhana dengan sang ibu. Dan
ternyata kondisi tersebut membuat SBY menjadi kurang PD (Percaya Diri). Namun
dipihak lain dengan kondisi keluarga yang berantakan itu, justru membuat SBY
semakin kuat tekadnya untuk bisa menjadi orang yang berhasil, orang yang
sanggup meraih impian dan cita-citanya. Sehingga,iapun bertekad untuk menjadi
orang yang sukses dan mampu mengangkat harkat dan martabat keluarga. Maka
sepanjang menjadi AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) ia
memiliki prestasi yang gemilang, demikian juga dalam karir militer ia membuktikan
bahwa ia bisa menjadi seorang yang hebat. Bahkan selama memimpin Indonesia, SBY
sang Presiden benar-benar menunjukan bahwa meskipun berasal dari keluarga yang brokem home, ia tetap bisa memimpin 200
juta lebih rakyat Indonesia. (terangdunia.com)
Dari
beliaulah kita dapat mengambil kesimpulan bahwa seorang anak broken home juga bisa menggapai impian
dan cita-citanya, tak pAndang permasalahan yang ia miliki. Karena selayaknya
semua manusia memiliki permasalahan hidup yang berbeda-beda, dan itu pasti.
Kita yang biasanya melihat teman kita tersenyum lebar, tertawa lepas, tak bisa
kita pungkiri bahwa ia sebenarnya juga memiliki permasalahan hidup, hanya saja
ia mampu menutup kesedihannya dengan senyum dan tawanya itu.
Ingat,
kehidupan itu seperti roda yang berputar.Ada saatnya kita di bawah dan ada
saatnya juga kita berada di posisi atas. Semua itu hanya butuh kesabara,
keyakinan, keuletan dan doa kita saja. Jangan pernah kita mau untuk pasrah
terhadap hidup kita ini.Jadi, masihkan Anda mau untuk tetep semangat?Jika masih
tunjukan kepada dunia bahwa Anda juga bisa menjadi yang terbaik.
Salam
pemenang untuk kita semua.
1. Ingatlah
baik-baik semua jasa-jasa orangtua Anda khusunya kepada ibu.
2. Balaslah
jasa-jasa orangtua Anda dengan kasih sayang, karena hanya itulah yang mereka
butuhkan.
3. Jangan
pernah melakukan perdebatan dengan orangtua Anda jika Anda merasa hal yang Anda
lakukan itu salah, apalagi dengan emosi.
4. Cobalah
mengerti keadaan orangtua Anda, jangan Anda memikirkan diri Anda saja.
5. Jangan
pernah melakukan tindakan yang merugikan orangtua hanya karena apa yang Anda inginkan
tidak bisa kita dapatkan. Seperti kabur dari rumah. Ingat pesan dari
@TerimakasihIBU, “Keluarga ialah pintu, tempat di mana kita memasuki
kebahagiaan.”
6. Salam
pemenang untuk Anda semua, khususnya kepada Anda yang mengalami permasalahan broken home. Ingat, kalian juga berhak
untuk mendapatkan kebahagian, kemenangan, kesuksesan. Hanya saja semua itu
tinggal bagaimana Anda menyikapi, bertindak untuk merealisasikannya dalam
kehidupan nyata.
Posting Komentar untuk "Ibumu, Ibumu, Ibumu dan Ayahmu"