Yuk Jadi Pemuda Tangguh dengan Olahraga Ala Rasulullah
Terbayang sudah dalam pikiran
ketika terjejer sebuah judul seperti di atas “Jadilah Pemuda Tangguh” adalah
bagaimana kita menjadi pemuda yang kuat. Namun, kuat di sini pun masih umum.
Sebut saja kuat rohani dan jasmani.
Keduanya sangatlah penting untuk
kita miliki. Kekuatan rohani yang berupa nilai-nilai keimanan menjadi kunci dan
pegangan hidup dari segala penjuru cobaan. Ikhlas, sabar dan tawakkal (berserah
diri kepada Allah) menjadi buah dari kuatnya rohani.
Pun begitu dengan kekuatan
jasmani. Hal ini tidak kalah penting mengingat kita bergerak pada tubuh yang
kapan pun menjadi “mati” layaknya mesin jika tidak dirawat dan diberdayakan.
Memiliki fisik sehat, kuat dan bahkan menjadi pribadi tangguh mampu membela
diri sendiri adalah hasil dari kekuatan jasmani. Sehat di usia tidaklah lagi
muda pun menjadi bonus dari setiap manusia yang menjaga kualitas jasmaninya di
usia muda.
Oleh karena itu, sebagai generasi
muda, sepatutnyalah kita menjaga kualitas rohani dan jasmani. Selalu menambah
wawasan mengenai ilmu-ilmu agama dan berolahraga menjadi cara untuk mendapat
kualitas “Pemuda Tangguh” yang bagus.
Namun, pada kali ini, saya hanya
akan mengulas mengenai macam olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw. pada
zamannya hingga sekarang.
Tangguh dengan
Olahraga Ala Rasulullah Saw dan Para Sahabat
Lari cepat menjadi salah satu
olah raga yang banyak dilakukan oleh manusia. Bisa saya katakan semua orang
pasti pernah melakukan ini. Bahkan, masa kanak-kanak pun kita sering melakukan
perlombaan lari cepat.
Siapa sangka, bahwa olahraga lari
cepat ini sangat disukai oleh sahabat-sahabat Rasulullah Saw. dan sangat
digemari pada zamannya waktu itu. Rasulullah Saw. pun mengizinkan olahraga ini
dan tak jarang mengadakan pertandingan lari cepat dengan istrinya untuk memberi
kesegaran.
Sebagaimana yang dikatakan oleh
Aisyah ra: “Rasulullah Saw. bertanding dengan saya dan saya menang. Ketika saya
berhenti dan badan saya menjadi gemuk, Rasulullah Saw . bertanding lagi dengan
saya dan beliau menang. Lalu beliau bersabda: kemenangan ini untuk kemenangan
itu.” (HR. Ahmad dan Abu Daud).
Gulat atau yang kita kenal dengan
sebutan beladiri ini seolah sudah menjadi olahraga yang harus dipelajari. Manfaat
dari ilmu beladiri yang tiada lain adalah sebagai penjagaan diri ini menjadi
daya tarik dari banyaknya peminat olahraga beladiri. Bahkan, tak jarang kaum
wanita ikut andil dalam olahraga ini. Pastilah, tujuannya tiada lain guna
berjaga-jaga dari kejahatan yang marak menjadi korban adalah wanita.
Dari Abu Daud dijelaskan: “Sesungguhnya Rasulullah gulat dengan Rukanah yang terkenal kekuatannya itu, kemudian ia berkata; Domba lawan domba. Kemudian Rasulullah bergulat dan beliau bersabda: Berjanjilah denganku untuk (melakukan gulat) lagi di lain waktu. Kemudian Rasulullah bergulat seraya bersabda: Berjanjilah denganku, lalu Rasulullah saw bergulat untuk ketiga kalinya. Kemudian orang itu bertanya; apa yang harus saya katakan kepada keluargaku? Rasulullah saw menjawab: Katakan “domba telah dimakan oleh serigala, dan seekor domba pun lari.” Kemudian apa pula yang saya katakan untuk yang ketiga? Rasulullah saw menjawab: Kami tidak dapat mengalahkan kamu untuk bergulat karena itu ambillah hadiahmu.” (HR. Abu Daud).
Dari Abu Daud dijelaskan: “Sesungguhnya Rasulullah gulat dengan Rukanah yang terkenal kekuatannya itu, kemudian ia berkata; Domba lawan domba. Kemudian Rasulullah bergulat dan beliau bersabda: Berjanjilah denganku untuk (melakukan gulat) lagi di lain waktu. Kemudian Rasulullah bergulat seraya bersabda: Berjanjilah denganku, lalu Rasulullah saw bergulat untuk ketiga kalinya. Kemudian orang itu bertanya; apa yang harus saya katakan kepada keluargaku? Rasulullah saw menjawab: Katakan “domba telah dimakan oleh serigala, dan seekor domba pun lari.” Kemudian apa pula yang saya katakan untuk yang ketiga? Rasulullah saw menjawab: Kami tidak dapat mengalahkan kamu untuk bergulat karena itu ambillah hadiahmu.” (HR. Abu Daud).
Ketiga Memanah
foto milik Dira, POLINEMA |
Barangkali kita jarang melihat olahraga ini. Ya, kehadirannya
memang tidak bisa diperlihatkan di tempat umum sebagaimana mestinya olahraga
lainnya. Butuh tempat khusus untuk melakukan olahraga ini guna menghindari
kejadian yang tidak diinginkan.
Olahraga ini tidak semata sebagai olahraga saja. Kehadirannya
sama seperti beladiri. Bermanfaat untuk berjaga-jaga dari musuh. Namun, memang
waktunya saja yang saat ini tidak lagi dalam kondisi peperangan, menjadikan
memanah baru sebatas olahraga saja.
Panahan menjadi olahraga yang sangat dianjurkan oleh
Rasulullah Saw. Pada suatu saat Rasulullah shaLlalahu 'alaihi wasallam
berjalan-jalan menjumpai sekelompok sahabat yang sedang mengadakan pertandingan
memanah, lalu Rasulullah bersabda : “Lemparlah panahmu itu, dan saya bersama
kamu sekalian.” (HR. Bukhari).
Allah subhanahu wa ta'ala : “Dan bersiap-siaplah
kamu sekalian untuk menghadapi mereka (musuh) dengan kekuatan yang kamu
miliki.” (QS. Al-Anfal: 61). Ketika menjelaskan ayat ini, Rasulullah bersabda:
“Ketahuilah bahwa yang dimaksud kekuatan itu adalah memanah, beliau
mengucapkannya tiga kali.” (HR. Muslim).
Keempat Anngar
Bisa dikatakan olahraga ini tidak banyak digeluti. Namun,
siapa sangka bahwa Rasulullah Saw. memperbolehkan bermain anggar. Menurut Rasulullah
Saw. bermain anggar dinilai sebagai ajang latihan, yang tidak hanya sekedar
sebuah permainan saja. Oleh sebab itu, Rasulullah Saw. memperbolehkan permainan
anggar.
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata:
“Ketika orang-orang Habasyah sedang bermain anggar di hadapan Nabi , tiba-tiba
Umar masuk kemudian mengambil kerikil dan melemparkannya kepada mereka.
kemudian Rasulullah berkata kepada Umar : Biarkanlah mereka itu, wahai Umar.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Kelima Berkuda
Foto Milik Kemala, UGM |
Olahraga ini sama seperti memanah. Butuh tempat khusus, hanya
saja yang dibutuhkan dari pacuan kuda tiada lain adalah lapangan berkuda. Olahraga
yang menjadi salah satu kesukaan Rasulullah Saw. Beliau sendiri tak jarang
memberikan motivasi pada ajang olahraga ini dengan memberikan hadiah bagi
pemenangnya.
“Sesungguhnya Rasulullah pernah mengadakan
pacuan kuda dan memberi hadiah kepada pemenangnya.” (HR. Muslim).
Keenam Berenang
Olahraga ini tidak kalah populernya di masyarakat. Banyak di
di antara kita yang menyukai olahraga renang, termasuk penulis sendiri. Sering
kita dengar bahwa renang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Saw.
Pada olahraga renang, Rasulullah Saw. hanya menyebutkan
sebagai olahraga yang tidak sia-sia. Hal ini karena Rasulullah Saw. tidak
memerintahkannya secara langsung dan mencontohkannya dalam bentuk perbuatan.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW
bersabda,"Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah
merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan, kecuali empat
(perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih
memanah, dan mengajarkan renang.” (HR. An-Nasa’i).
Namun, jika kita sering mendengar bahwa berenang sama dengan
olahraga memanah dan berkuda yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Saw. ternya
tidak demikian. Anjuran berenang yang sebenarnya merupakan perintah dari Umar
bin Khattab ra.
Umar bin Al-Khattab berkata,"Ajari anak-anakmu berenang,
memanah dan naik kuda".
Yah, hal ini mungkin bisa disebabkan olahraga renang mampu
mempertontonkan aurat. Sebagai seorang muslim, jelas, ada batasan-batasan aurat
yang harus ditutupi. Oleh sebab itu, bagik pria dan wanita muslim, sebaiknya
tetap menjaga aurat saat melakukan olahraga renang.
Demikian 6 olahraga ala Rasulullah Saw. dan
sahabat-sahabatnya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang berlaku tidak
sia-sia. Dan kita semua bisa menjadi pemuda yang tangguh baik rohani maupun
jasmani. Aamin.
4 komentar untuk "Yuk Jadi Pemuda Tangguh dengan Olahraga Ala Rasulullah "
apakah ada koreksian?