Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selamat Membaca

Review Film Makmum dan Setannya di Dunia Nyata


Hai Sobat Blogger...
Sejak kemunculan poster film Makmum masuk dalam daftar cominsoon, saya termasuk orang yang sudah antusias ingin menontonnya. Alasan kuat di balik keinginan nonton satu, pernah ngalamin kejadian yang sama saat solat tahajud.

film makmum
sumber: IG makmummovie

Ya, waktu itu sekitar tahun 2007, gue masih kelas 2 MTS. Di asrama, sekitar jam 03.00an. Gue sama salah satu temen bangun dan berniat solat tahajud bareng di masjid pondok. Inget banget, pas kami bangun, ada temen masuk kamar dan nanyain ke kami mau ke mana?

Pada saat itu saya jelaskan, mau solat tahajud di masjid. Terus, teman saya ngasih tahu gitu. Emang berani? Yakin gak takut digangguin?

Hahaha ... saya sama teman pada saat itu semacam ngeyel dan gak percayaan. Jadi, tetap jabanin tuh untuk solat tahajud berduaan saja di masjid. Pergilah saya dan seorang teman untuk berwudhu dan ke masjid asrama.

Saya imam, dan teman di belakang makmum. Pada saat solat ini saya tidak merasakan ada yang aneh. Tapi ternyata, teman saya di belakang merasa ada yang ikut solat berjamaah juga. Akhirnya, tahajud tetap dilanjutkan hingga selesai. Alhamdulillah, tidak ada gangguang apa-apa lagi.

Setelah selesai solat tahajud. Teman saya memilih untuk istirahat kembali, tidur di masjid. Dan saya melanjutkan mengaji. Baik, sampai di sini alhamdulillah juga masih aman kok. Tidak ada gangguan.

Tapi, beberapa saat setelah saya mengaji. Tiba-tiba saja muncul bayangan hitam tinggi lewat begitu saja di luar sisi pintu kanan yang sebagian pintunya ada kaca tebalnya. Saya mencoba tenang dan melanjutkan mengaji. Walau udah mulai bergidik bulu kuduk.

Saya pun kembali melanjutkan membaca ayat suci, dan di depan saya masih ada teman yang sudah tertidur. Posisi saya pada saat itu menyender di tembok paling belakang. Persis di samping 2 pintu masuk utama masjid.

Dan tidak berselang lama. tiba-tiba saja pintu di samping saya ini kedorong terbuka dengan suara khas gesekan pintu ke lantai yang sangat nyaring. Ditambah, gema suara di dalam masjid.

Spontan saya pun langsung nengok ke arah pintu. Dan ternyata tidak ada orang. Oh, sudah sampai sini. saya langsung ngebangunin teman di depan saya. Dan langsung lari menuju asrama pondok.
Begitu sampai kamar, teman saya yang awal bertanya soal niatan saya solat tahajud di masjid itu langsung bertanya, “Kenapa lu pada lari?”

Ya, saya jawab. “Ada yang gangguin.”

“Hahaha...” spontan dia ketawa dan ngeledekin kami.

Ya itu cerita saya bersama teman digangguin sama hantu makmum. Btw, ada yang pernah ngalamin juga gak?

Oh ya, terus gimana saya film Makmum?

Review Film Makmum

Secara keseluruhan saya suka dengan film yang diangkat dari film pendek karya Riza Pahlevi ini. Bila ingin dinilai, saya akan beri rate 70/100. 



Film yang diperankan oleh Titi Kamal, Jajang C Noer, Reny Yuliana, Tissa Biani, Ali Syakieb, BIanca Hello, dan Adila Fitri ini mengisahkan 3 orang santriwati yang harus tetap tinggal di asrama pada saat liburan sekolah. Hal ini sebagai bentuk hukuman dari kepala asrama yang baru terhadap 3 santriwati tersebut yang memiliki nilai di bawah standar 8.

Tinggalah santriwati ini hanya bertiga  di asrama. Dan pada musim liburan inilah, mereka semakin sering digangguin oleh sosok hantu yang mengikuti kegiatan solat mereka. Itu sebabnya 3 santriwati ini memanggilnya hantu makmum.

Film ini mampu menampilkan kesan horor yang diberi bumbu tragis akibat ulah hantu. Di dalam salah satu scene, adalah adegan di mana satu bioskop pada saat saya nonton, semua dibuat ketakutan dan kaget. Sontak, setelah kaget ini. Satu bioskop pada ketawa menertawakan diri mereka sendiri yang pada kaget.

Alur ceritanya lumayan bagus, enak untuk diikuti. Dan saya juga suka bagian flash backnya. Tapi sayang, di momen flashbacknya ini kurang diperkuat dengan adegan yang lebih dramatis.

Isi dari film ini ada yang membuat saya sedikit kurang sreg. Di mana ekspektasi saya akan lebih banyak membahas soal hantu makmum yang dilihat dan dikaji dari sisi agama. Ternyata, begitu diikuti cerita berubah menuju tragedi yang sebenarnya dari kisah asrama di film Makmum ini.

Beberapa hal yang membuat saya kurang suka lagi datang dari pemain Ali Syakieb. Bukan berniat menjelekkan. Melainkan, sosok ustad yang diperankan Ali Syakieb ini membuat saya berekspektasi akan bacaan ayat suci Al-Quran yang baik dan benar. Namun, begitu Ali Syakieb membacakan ayat suci AL-Quran untuk mengusir setan... hehe begitulah.

Terakhir, masih menjadi nilai kurang dari film ini hadir dari adegan pengusiran dan perginya setan. Efek visual yang ditampilkan entah mengapa masih sama dengan standar sinetron pada umumnya. Sehingga, menimbulkan penampilan yang aneh, bukan lagi seram.



Ya sudah begitu saja reviewnya. Secara keseluruhan, saya masih merekomendasikan film Makmum ini untuk ditonton. Karena nilai utama dari film bergenre horor ini mampu menyuguhkan nuansa seram dari genrenya itu sendiri.
Selamat menonton!

nursaidr
nursaidr Saya biasa dipanggil Said. Aktivitas sekaligus pekerjaan saya saat ini sebagai fulltime bloger. Biasa menulis tentang apa? Apa saja, selama tulisan itu mengandung nilai informasi yang bermanfaat untuk pembaca.

Posting Komentar untuk "Review Film Makmum dan Setannya di Dunia Nyata"